© YouTube/ Art Is In Cake
Sebenarnya kabar terkait dengan lapisan lilin pada buah impor bukanlah hal baru ya. Namun sayangnya masih belum banyak yang tahu nih sama fakta dan cara aman mengkonsumsinya.
Buah yang dilapisi lilin bertujuan untuk membuat si buah tersebut jadi lebih awet. Karena sudah awet dan todak mudah busuk, buah-buah yang dilapisi lilin bisa dipasarkan ke seluruh dunia.
Biasanya buah impor yang dilapisi oleh lilin adalah buah apel dan timun Jepang. Faktanya, setiap buah sebenarnya memiliki lapisan lilin alami untuk melindungi dari serangga atau hewan lain.
Sayangnya lapisan lilin alami tersebut hilang saat proses panen yang pasti ada tahap pembersihan dengan cara dibilas dengan air. Nah, untuk mengakali itu, produsen akan melapisi apel dengan lilin kimia.
Di Indonesia sendiri terkait lapisan lilin pada buah sebenarnya sudah diatur oleh pemerintah lewat Peraturan Kepala BPOM No 12 Tahun 2013. Dalam aturan tersebut, lilin lebah, lilin Candelilla, dan lilin Syelak tak miliki batasan maksimum.
Artinya, untuk lilin-lilin jenis itu, produsen bisa menggunakannya tanpa ada batasan, karena memiliki kadar toksisitas yang sangat rendah. Berbeda sama Lilin Carnauba yang batasanna mencapai asupan harian 0-7 mg/kg berat badan.
Nah sayangnya, jeni lilin yang digunakan produsen ini tak dicantumkan pada stiker buah. Atau setidaknya orang awam akan kesulitan membedakannya. Untuk itu, sebaiknya konsumen jeli sebelum memakan buah yang berlapis lilin.
Menurut info dari laman Food NDTV, konsumen bisa mencegah konsumsi lapisan lilin yang melampaui batas dengan cara-cara sederhana. Muladi dari membersihkannya dengan air hangat, atau menggunakan air campuran lemon, hingga menggunakan cuka apel.
Jadi mulai sekarang sebaiknya jangan langsung makan buah sebelum dibersihkan ya guys.