© 2020 Https://www.pinterest.com/somuchfoodblog
Bubur sudah sangat familiar bagi lidah orang Indonesia. Bubur menjadi sahabat bagi kamu jika sedang sakit, baik demam, flu, atau sakit gigi.
Bubur awalnya berasal dari Cina, tepatnya saat Dinasti Zhou (1122 SM - 256 SM). Namun sejak dulu sudah banyak dikembangkan dengan menu-menu khas nusantara, sehingga kini sudah banyak menu tradisional yang menggunakan bubur sebagai ikonnya.
Berbicara tentang bubur nih, di pergaulan sehari-hari, mungkin kamu kerap menjadikan topik " bubur diaduk vs bubur tidak diaduk" sebagai guyonan dengan sobat-sobat. Nah berawal dari obrolan ini, garis besarnya adalah Indonesia bisa dibilang terbagi mejadi dua kubu. Kubu yang memilih untuk tidak menganduk buburnya, dan pihak yang mengaduk buburnya.
Kamu pikir ini hal yang remeh? Eits ternyata eh ternyata, hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah, lho! Dan hal ini punya jawaban, jangan terkejud ya, jawabannya adalah, bubur yang tidak diaduk lah yang lebih enak.
Bersabarlah bagi kamu yang ada di kubu mengaduk bubur sebelum kamu makan, dengarkan dulu penjelas lebih lengkapnya.
Jawaban ini berkat adanya penelitian dari tim Oxford University, yang menemukan bahwa makanan yang ditata sedemikian rupa, akan menikmatnya kenikmatan makanan sampai 30%.
Nah kalau kita pikir-pikir lagi, mungkin inilah alasan kenapa abang tukang bubur menata sedemikian rupa dalam mangkuk segala taburan dan bahan-bahan pelengkap bubur ayam, dengan beragam tekstur dan beragam warna, sungguh cerdas dan berestetika bukan?
Berbeda halnya dengan rupa bubur diaduk yang akan berwarna abu-abu atau cokelat, padahal warna-warni yang indah dalam taburan bubur, akan memikat visual dan merangsang otak kita, bahwa bubur itu akan sangat nikmat.
Tapi tunggu dulu, untuk menambah pengetahuan kita, jika kembali pada sejarah bubur dahulu kala saat baru diciptakan, bubur ada adalah untuk orang-orang yang sakit, atau bayi agar mudah untuk mereka makan. Jadi memang tidak perlu ada estetika di dalamnya. Lagi pula bubur yang diaduk akan membuat rasanya tercampur, dan panasnya juga akan jadi merata.
Bagaimana pun caramu memakan bubur, sebenarnya sah-sah saja, tidak perlu ada percekcokan sampai bertikaian yang serius. Khasiat bubur juga sangat baik bagi tubuh, apalagi kamu memakannya saat sarapan. Asal kamu tidak memakan bubur menggunakan sedotan.