© Pesona Indonesia
Sah-sah saja jika kalian menjagokan pempek Palembang sebagai primadona kudapan Palembang. Tapi, for your information aja, ada kudapan lain yang cukup fenomenal yaitu Gulo Puan. Sayangnya, saat ini keberadaan kudapan ini terbilang langka.
Gulo Puan adalah kudapan manis asal Palembang. Konon, dahulu adalah makanan para bangsawan, warisan raja-raja Kesultanan Palembang Darrussalam. Seiring berjalan waktu, makanan ini menjadi ciri khas masyarakat Palembang.
Bahan dasar Gulo Puan adalah susu segar kerbau. Tapi, untuk saat ini Gulo Puan sulit untuk ditemukan. Selain pembuatannya yang cukup sulit, susu kerbau juga susah untuk didapatkan. Dilansir dari indonesia.go.id Gulo waktu-waktu tertentu saja, seperti saat shalat Jumat di Masjid Agung Palembang dan dijual di pedagang kaki lima dengan harga cukup merogoh kantong agak dalam, Rp 100 ribu untuk setiap kilogramnya.
Jika melihat dari bahan utama yang digunakan adalah Kerbau Rawa Pampangan. Kerbau adalah salah satu hewan asli di Indonesia dengan melakukan ritual makan yang unik, yaitu kebiasaannya makan sambil menyelam.
Populasi Kerbau Rawa Pampangan saat ini semakin sedikit, karena lahan gembalaan semakin berkurang akibat dari kebakaran hutan yang terjadi pada 2014 -2015 lalu. Karenanya, pembuatan Gulo Puan tidak dapat dilakukan setiap hari. Berkurangnya jumlah Kerbau Rawa sangat mempengaruhi keberadaan Gulo Puan.
Untuk proses pembuatannya, gulo puan sendiri terdiri dari susu segar kerbau murni yang dicampur dengan gula pasir kuning, dan disangrai selama 7-8 jam hingga kering dan berbentuk seperti pasir.
Wah sayang sekali ya kalau kudapan selezat ini harus punah.