© Tripsavvy.com
Indonesia adalah salah satu negara yang mendapat pengaruh besar dari tradisi kuliner China. Gak sedikit makanan Indonesia yang ternyata memang bermula dari China.
Tapi gak hanya itu, banyak juga restoran-restoran masakan khas China yang ada di Indonesia. Gak heran deh kalau penggunaan sumpit di Indonesia juga sangat tinggi.
Bahkan gak hanya berlaku untuk restoran masakan China aja, soalnya banyak kok kuliner kontemporer yang juga menggunakan sumpit sebagai alat makan. Mula dari kuliner mie pedas, sampai dengan dimsum kontemporer gitu.
Nah, kalau kamu sering makan di tempat kulineran macam itu, pasti familiar banget sama yang namanya sumpit bambu. Yups, biasanya sih sepasang sumpit bambu dikemas dalam kemasan plastik bening gitu.
Kalau kamu pernah perhatiin, di bagian atasnya itu hampir selalu ada dua garis guratan yang cukup dalam. Jika selama ini kamu mikir itu sekadar hiasan, maka kamu ternyata keliru guys.
Usut punya usut nih ya, dua garis guratan itu memiliki fungsi tersendiri. Jadi, harusnya, bagian atas sumpit yang ada guratannya itu dipatahkan atau dipotek gitu lah. Nah, patahannya itu fungsinya adalah sebagai alas meletakkan sumpit di atas meja.
Soalnya nih, kamu pasti ngerasa sendiri kan kalau sepasang sumpit itu sejatinya rawan jatuh atau menggelinding jika diletakkan di mangkok maupun piring. Karena memang sumpit seharusnya sih memang ada 'bantalannya' gitu.
Kalau kamu pernah lihat serial Mandarin yang nampilin orang China lagi makan pasti familiar banget deh. Jadi dalam sela-sela pas lagi makan, pasti ada momen ketika meletakkan sumpit pada 'bantalan' di atas meja.
Tapi mungkin, karena sumpit bambu hanya digunakan sekali pakai, maka digunakanlah patahan bagian atasnya itu. Biar praktis gitu kali ya. Nah itu dia loh fungsinya, boleh banget tuh langsung dipraktikkan sehabis ini.