©shutterstock.com/Andri Wahyudi
Dibandingkan dengan makanan yang direbus, menggoreng bahan makanan bisa menghasilkan cita rasa yang lebih enak. Makanya nggak heran nih bila konsumsi minyak goreng untuk rumah tangga di Indonesia tergolong tinggi, termasuk juga produksi limbah minyak jelantahnya. Minyak jelantah biasanya dibuang atau terus digunakan sampai akhirnya mempengaruhi kualitas masakan. Padahal, idealnya minyak goreng hanya boleh digunakan secara berulang maksimal sebanyak tiga kali.
Selama proses pemanasan dengan suhu tinggi, minyak goreng akan mengalami kerusakan dan menghasilkan zat-zat yang berbahaya buat tubuh. Zat tersebut juga bikin minyak goreng jadi berwarna lebih gelap dan memiliki bau tengik. Bila dikonsumsi, limbah minyak jelantah bersifat karsinogenik untuk tubuh.
Minyak jelantah yang dibuang begitu saja akan menjadi cemaran bagi lingkungan, di antaranya :
Dengan segala kerugian yang didapat bila minyak jelatah dikonsumsi lagi atau dibuabng, kira-kira ada nggak sih cara menjernihkan minyak jelantah? Beragam penelitian telah dilakukan untuk solusi masalah tersebut dan berikut uraiannya :
Arang atau karbon adalah bahan padat berpori yang merupakan hasil pembakaran melalui proses karbonisasi. Arang ini kemudian diaktivasi sehingga pori-porinya jadi jauh lebih besar untuk bisa memerangkan kotoran dalam minyak jelantah. Gimana cara membuatnya?
Arang aktif bisa dibuat dari berbagai bahan, salah satunya dari sekam padi. Pertama, bahan baku tersebut dipanaskan hingga suhu 170 derajat lalu dikarbonisasi yakni dengan suhu 400-600°C. Selanjutnya rang diaktivasi dengan larutan activator KOH atau air kapur jenuh lalu disaring dengan kertas lalu dicuci dengan air. Selanjutnya arang dikeringkan dari suhu kamar sampai suhu 400 derajat C selama 2 jam.
Cara menjernihkannya yakni dengan menuangkan minyak jelantah di sebuah wadah lalu masukkan bubuk arang aktif dari sekam padi ke dalam minyak. Rendam minyak selama 20 jam.
Perlkukan di atas mampu menurunkan zat-zat yang berbahaya dalam minyak jelantah, hanya saja hasilnya tentu tak sebaik kulaitas minyak baru.
Cara menjernihkan minyak jelantah dengan arang ini masih menggunakan prinsip yang sma yakni penyerapan di mana arang akan menyerap zat-zat tak diinginkan yang ada pada minyak jelantah.
Pertama, campur minyak jelantah dengan air panas dengan perbandingan 1:1, letakkan di corong lalu kocok selama 5 menit. Selanjtunya diamkan sampai terjadi pemisahan antara air dan minyak. Selanjutnya keluarkan air. proses ini akan menghilangkan kotoran dan senyawa lain yang larut pada air.
Panaskan minyak jelantah di suhu 105 derajat celcicus lalu tambahkan arang kayu dengan konsentrasi 10 % dan biarkan campuran ini di suhu kamar selama kurang lebih 2 hingga 4 jam. Selanjutnya saring arang sehingga diperoleh minyak goreng yang jernih.
Cara menjernihkan minyak jelantah dengan menggunakan arang kayu ini berhasl meurunkan kadar asam lemak bebas dalam minyak. Nah, asam lemak bebas ini nih yang merupakan penyebab munculnya kolesterol jahat dalam tubuh. Penggunaan arang kayu juga memberukan aroma dan warna yang lebih baik pada minyak jelatah.
Kalau dua bahan di atas sebagai cara menjernihkan minyak jelantah tak kamu miliki, mungkin kamu bisa mencobanya dengan sekepal nasi yang ada di rumah. Caranya gampang banget kok. Panaskan minyak jelantah yang akan dijernihkan, kemudian ambil sekepal nasi dan padatkan.
Selanjutnya masukkan nasi ke minyak jelantah yang masih dalam keadaan panas, bolak-balik dan tekan nasi hingga remah dan otoran pada jelantah menempel pada nasi.
Lalu saring minyak jelatah dan minyak akan kembali jernih. Hanya saja nih cara menjernihkan minyak jelantah dengan nasi tersebut belum diujio secara ilmiah jadi nggak dikethaui bagaimana kualitas susunan kimiawi minyak setelah proses tersebut.
Walaupun mahal, cara terbaik adalah memang mengganti minyak goreng di waktu yang tepat di mana kualitasnya belum memberikan pengaruh lebih buruk pada tubuh namun juga tetap hemat. Limbah jelantah bisa kamu manfaatkan untuk beragam hal mulai dari sabun seperti pada artikel berikut, lilin dan masih banyak lagi.