Shutterstock.com/9dream Studio
Sama seperti manusia dewasa, memasak MPASI tak harus selalu dalam porsi sekali makan. Moms bisa membuatnya dalam jumlah yang cukup besar lalu disimpan untuk kemudian dimakan kembali nantinya. Cara tersebut tentu lebih praktis dan membutuhkan sedikit waktu ketimbang kita harus menyiapkan makanan untuk buah hati beberapa kali dalam sehari.
Namun tentu ada banyak yang harus diperhatikan dalam penyimpanan MPASI. Bila salah dan tak sesuai, MPASI akan rusak dan bila dimakan tentu bisa membahayakan bagi kesehatan buah hati. Sebelum memasak MPASI dan berniat menyimpannya untuk dimasak nanti, perhatikan beberapa hal dalam cara menyimpan MPASI berikut ini :
Menyimpan MPASI di freezer dengan suhu minimal 5 derajat cilcius bisa membuatnya tahan selama 3-6 bulan. Tapi di rentang waktu tersebut, biasanya ada perubahan warna, rasa dan juga tekstur pada MPASI. Maka selam proses penyimpanan, perhatikan MPASI ydan segera buang bila sudah ada perubahan yang muncul.
Wadah yang digunakan sebagai cara menyimpan MPASI tentu tak boleh sembarangan. Pertama, gunakan wadah kedap udara untuk mencegah udara masuk dan mempengaruh kualitas makanan. Kedua, pakai wadah BPA-free yang menandakan kalau produk tersebut bebas dari zat kimia bernama bisphenol-A.
Dilansir dari SehatQ, zat ini banyak ditemui pada produk plastik polikarbonat (misalnya pada botol minum dan botol susu bayi) dan resin epoksi. bisphenol-A bisa meresap masuk ke dalam makanan yang ada dalam wadah tersebut. Bila termakan, BPA bisa mempengaruhi kesehatan bayi, anak-anak hingga orang dewasa baik dalam jangka waktu pendek atau panjang.
Wadah kaca memang BPA free, mudah dibersihkan dan tidak meninggalkan bau makanan. Hanya saja bila dimasukkan dalam freezer, gelas beku dapat pecah atau menyebabkan retakan kecil pada kaca. Retakan ini akan meninggalkan pecahan mikroskopis yang mungkin nggak bisa dilihat oleh mata telanjang.
Agar MPASI tak dipanaskan berulang, cara menyimpan MPASI yang tepat yakni dengan menempatkannya di wadah dalam takaran satu kali makan. Setiap kali akan dikonsumsi, keluarkan dari freezer lalu panaskan dan makan sampai habis.
Bila MPASI ditempatkan dalam wadah dalam porsi besar beberapa kali makan, maka ketika akan dimakan MPASI tersebut akan dipanaskan lalu sisanya dimasukkan kembali ke freezer lalu dipanaskan ketika akan dimakan lagi. Memanaskan, mendinginkan dan memanaskan berulang masakan sebenarnya bukanlah hal baik karena kandungan di dalamnya telah berubah.
Untuk MPASI berbentuk cair misalnya bubur atau pure bisa diawetkan di freezer dengan menggunakan cetakan es batu. Cetakan es batu ini akan membentuk MPASI di kondisi beku dalam ukuran kecil sehingga mudah disesuikan dengan porsi makan bayi. Karena ice cube yang biasanya tak tertutup, Moms harus melapisi ice tube tersebut lagi dengan plastik untuk mencegah kontaminasi kuman selama penyimpanan.
Bila MPASI yang disimpan dalam ice tube sulit untuk terlapisi plastik, Moms bisa mengeluarkan MPASI yang telah beku dalam ice tube lalu simpan di plastik atau kantong beku.
Biasanya nih kita baru akan menyimpan makanan di kulkas atau menghangatkannya untuk dimakan kembali beberapa jam setelah makanan dimasak bukan? Namun untuk makanan bayi, sebaiknya hal itu dilakukan dua jam setelah makanan matang.
Kenapa gitu? Sebab bakteri pembusuk sudah akan mulai muncul dalam waktu kurang dua jam. Penyimpanan yang tak benar dan suhu ruang akan membuat bakteri berkembang lebih cepat.
Meski demikian bukan berarti menyimpannya di kulkas atau freezer segera setelah MPASI matang adalah cara yang benar ya! Sama seperti makanan lainnya, simpan makanan pada suhu dingin ketika suhu panas makanan sudah hilang.
Setiap kali menyimpan MPASI ke dalam kulkas atau freezer, tulis tanggal pembuatannya agar MPASI tak tersimpan terlalu lama. Menyimpan MPASI terlalu lama membuat kualitasnya jadi berkurang. Dengan menulis tanggal pembuatan pada label wadah dalam cara menyimpan MPASI, Moms bisa mendahulukan untuk makan MPASI yang sudah disimpan lebih lama (first in first out). Ini juga mencegahnya membuang bahan makanan karena Moms tak menyadari bahwa MPASI yang tersimpan sudah lama dan tak bisa lagi dikonsumsi.
Selainbikin MPASI yang bergizi dan bikin buah hati semangat makan, nggak kalah penting juga kan mengetahui bagaimana cara menyimpan MPASInya?