© Indonesiakaya.com
Yang menjadi daya tarik pelancong ketika berkunjung ke ranah Minang adalah kuliner tradisionalnya. Salah satu dari banyak kuliner khas Sumatera Barat yang sayang untuk dilewatkan adalah dadiah. Sebuah kuliner yang bebahan dasar susu kerbau yang melalui prose fermentasi alami.
Dadiah adalah susu kerbau yang difermentasi dengan cara dituangkan ke dalam ruas batang bambu tanpa tambahan apapun. Susu segar yang diperah dari kerbau disaring, lalu dimasukkan ke dalam ruas bambu. Umumnya, proses fermentasi berlangsung selama satu hari penuh.
Kemudian, setelah susu dituangkan ke dalam bambu, bambu ditutup emnggunakan daun pisang dengan sangat rapat. Setelah itu disimpan selama satu hari penuh. Tapi, semakin lama Dadiah disimpan akan semakin enak, hanya saja teksturnya akan lebih keras.
Sekilas, Dadiah mirip dengan produk fermentasi susu yang populer, ya, yoghurt. Yang membedakan hanyalah bahan dasar yang digunakan. Jika Yoghurt bisa dibuat menggunakan susu sapi, maka Dadiah hanya bisa dibuat dari susu kerbau.
Untuk menikmati kuliner unik ini, kita bisa langsung menyantapnya. Namun, masyarakat Minang biasa menyantap Dadiah ini bersama dengan emping beras, ditambahkan es batu yang sudah diserut lalu diguyur dengan gula merah. Masyarakat Minangmenyebutnya Ampiang Dadiah. Sejenenis es dawet kalau di pulau Jawa.
Sayangnya, saat ini Dadiah makin sulit ditemukan. Olahan susu kerbau yang difermentasi ini hanya bisa ditemukan di beberapa tempat tertentu. Salah satu penyebabnya adalah karena Dadiah termasuk jenis kuliner dengan peminat spesifik. Karena cita rasanya yang unik, tidak semua orang menyukai rasa asamnya.
Nah, ternyata kita punya produk yoghurt andalan dalam negeri, lho. Bagaimana pendapatmu?