© Youtube.com / Jennie Linando
Coba hitung ada berapa Food Vlogger yang ada di Indonesia, bahkan di dunia. Kita menganggap itu adalah pekerjaan yang paling enak. Tinggal ke tempat makan, lalu makan, review makanan, mukbang. Pokoknya makan terus dibayar. Tapi ternyata nggak semudah itu lho.
Beberapa waktu lalu, seorang Food Vlogger, Jennie Linando mengunggah video tentang ekspektasi vs realita menjadi seorang food vlogger. Ternyata emang bener nggak segampang yang kita kira, lho. Seperti apa sih rasanya jadi food vlogger? Yuk kita simak.
Kita selalu melihat bagaimana para food vlogger dengan lancar berbicara di depan kamera tentang suatu tempat makanan, rasa makanan, dan apapun tentang makanan tersebut. Padahal realitanya, butuh beberapa kali take untuk bisa sempurna ngomong di depan kamera. Duh, mau makan aja butuh hafalan.
Kita melihat beberapa food vlogger selalu lahap dalam menyantap makanannya. Ternyata nggak selalu mereka lahap dalam makan. Terkadang mereka harus tersedak makanan. Hayoloh gimana kalau udah gitu?
Nah kalau ini udah pasti. Ga mungkin si kalau ada shooting langsung one take. Kalaupun ada pasti jarang banget. Nggak gampang lho harus ngatur gambar yang bagus ditengah ramainya sebuah tempat makan.
Gimana caranya food vlogger harus terlihat menarik di depan kamera dan di sisi lain dia harus terlihat lahap dalam makan. Kita lihat mereka selalu rapih dalam makan. Padahal sama saja, terkadang mereka harus menjatuhkan makanannya, terlihat blepotan maka harus take ulang untuk itu.
Dalam video terlihat makan seperti spontan. Namun ternyata harus sudah diatur dari awal agar tidak terlihat aneh dalam video.
Padahal realitanya persiapannya banyak. Seperti menyiapkan kamera, menyiapkan penampilan. Belum lagi menata makanan ketika akan disantap.
Mungkin sudah banyak food vlogger dengan konten mukbang. Mereka terlihat lahap dalam makan sebanyak itu. Kenyataannya mereka nggak selalu kuat lho makan segitu banyaknya.
Gimana, repot kan ternyata menjadi food vlogger. Banyak hal yang perlu dipersiapkan mulai dari peralatan menentukan apa yang harus dikatakan di depan kamera. Tertarik untuk menjadi food vlogger? Silahkan tulis di kolom komentar, ya.