© Unsplash.com/Shan Li Fang
Siapa nih, yang pernah ngerasain lezatnya Taco? Bagi yang belum tahu, Taco merupakan makanan berupacincangan daging sapi dengan irisan sayuran segar dan dibalut dengan kulit tortilla jagung.
Makanan praktis ini menjadi ikon dari Mexico. Ternyata, nggak hanya jadi makanan orang Mexico, keenakan Taco juga menjadi favorit warga Amerika Serikat. Nggak heran jika makanan ini banyak ditemui di Amerika Serikat. Tidak hanya di benua Amerika, Taco bahkan juga udah dijual di berbagai restoran di Indonesia.
Nah, tahu nggak sih, kalau dulu makanan praktis dan enak ini justru dianggap sebagai bahan peledak. Seperti apa sejarahnya? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasannya!
Taco ternyata sudah ada di Mexico sejak abad ke-19. Bahkan, beberap ahli menyebut bahwa Taco sudah tercipta sekitar tahun 1000 dan 500 sebelum masehi. Saat itu, kulit Taco digunakan masyarakat sebagai sendok untuk menyantap berbagai makanan.
Meskipun sekarang dikenal sebagai makanan yang disukai banyak orang, ternyata Taco dulu dianggap sebagai bahan peledak. Bukan makanannya, melainkan kata taco itu sendiri.
Taco dulunya memang merujuk pada bahan peledak yang digunakan orang-orang saat menggali tambang. Taco sendiri wakut itu terdiri dari bubuk mesiu yang dibungkus dengan selembar kertas dan diletakan di antara bebatuan. Oleh karena itu, kata Taco dulunya memang identik dengan bahan peledak, bukan makanan.
Taco memang dikenal sebagai makanan khas Mexico. Meskipun begitu, ternyata Taco justru populer di Amerika. Melansir dari smithsonianmag, ternyata, hal ini berawal dari imigran asal Mexico yang mulai banyak mendiami Amerika Serikat di tahun 1910 sampai 1920. Mereka bahkan mendapat hak sipil karena ikut bertempur dalam Perang Dunia 2 dan mengklaim kewarganegaraan.
Menjadi warga negara Amerika Serikat, para imigran Mexico ini mulai maju secara ekonomi. Namun, mereka tetap menyukai makanan asal negeri mereka. Salah satunya yakni Taco.
Banyak Taco di Amerika Serikat yang memang adaptasi dari makanan Meksiko dari bahan-bahan yang sudah tersedia di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, Taco dimodifikasi dengan menggunakan keju cheddar, selada, dan juga tomat.
Kepopuleran Taco bahkan membuat Amerika Serikat memiliki restoran terkenal yaitu Taco Bell. Ironisnya, Taco Bell justru kurang laris di Mexico.
Dalam penyajiannya, Taco sendiri adalah makanan daging cincang dan sayuran yang ditaruh di atas kulit tortilla dan dilipat. Taco sendiri menggunakan dua jenis kulit. Yakni kulit yang bertekstur keras dan juga lunak. Kulit taco bertekstur keras terasa lebih renyah, namun lebih kecil dan sedikit isian daripada taco yang lunak. Tekstur pada versi kulit taco lunak memungkinkaan taco bisa dilipat.
Meskipun dulu sempat dianggap sebagai bahan peledak, namun ternyata Taco memiliki arti lain. Jika diterjemahkan secara gamblang, kata taco dalam bahasa Spanyol memiliki arti sebagai makan siang ringan. Nggak heran jika Taco disantap sebagai cemilan pengisi perut sebelum makan-makanan berat.
Nah, udah tahu kan sekarang, sejarah singkat dari Taco. Semoga bermanfaat.