© Pixabay.com/congerdesign
Minyak Goreng adalah salah satu bahan makanan yang paling sering dijumpai di dapur. Bahkan, minyak goreng merupakan bahan yang wajib ada di dapur. Pasalnya minyak goreng digunakan untuk memasak apapun. Baik itu gorengan ataupun tumisan.
Namun, perlu diketahui, minyak goreng juga punya batas penggunaan. Semakin sering digunakan, maka kelayakannya untuk dikonsumsi juga semakin hilang. Bahkan, ada yang sangat tak layak konsumsi jika sering digunakan.
Nah kali ini kita akan membahas kualitas minyak goreng mulai dari yang layak konsumsi hingga yang tak layak untuk konsumsi. Melansir dari merdeka, melalui webinar bertajuk A-Z tentang Minyak Jelantah, berikut ulasannya.
Minyak goreng sangat baik adalah minyak goreng yang memiliki Free Fatty Acid (FFA) kurang dari 1%. Dari warnanya pucat dan terlihat bening.
Minyak Goreng Baik memiliki FFA kurang dari 2%. Untuk warnanya kuning pucat dan masih tergolong jernih. Hanya saja, lebih poekat daripada minyak goreng dengan FFA kurang dari 1%.
Minyak Goreng Kurang Baik memiliki FFA 3%. Warnanya cokelat muda seprti teh dan memiliki kekentalan sedang.
Minyak Goreng Tidak Baik memiliki FFA lebih dari 5%. Warnanya cokelat gelap seperti seduhan teh hitam.
Terakhir adalah minyak goreng tidak baik dengan kadar FFA lebihd ari 10%. Warnanya cokelat gelap nyaris seperti oli. Aromanya menyengat cenderung tengik.
Nah, itulah beberapa perbedaan minyak goreng layak konsumsi dan yang tak layak. Jangan sampai salah, ya!
Sumber: Merdeka