Hal yang Harus Kamu Ketahui Dibalik Nikmatnya Minuman Boba Kekinian

Reporter : Yayuk Harini
Kamis, 26 Desember 2019 11:32
Hal yang Harus Kamu Ketahui Dibalik Nikmatnya Minuman Boba Kekinian
Banyak orang yang tidak sadar bahwa minuman boba hits kekinian ternyata meninggalkan banyal plastik. Pasalnya, secara umum penyedia minuman ini menggunakan gelas, cup, dan sedotan sekali pakai.

Jam istirahat kantor adalah hal yang dinantikan dikala banyaknya deadline kerja yang menggunung. Apalagi hangout dengan teman setelah letihnya seharian bekerja  sudah menjadi hal wajar untuk dilakukan. Minum ice coffee dan ice tea dengan segala macam varian kekinian ditambah dengan bola-bola hitam nikmat brown sugar yang familiar disebut boba sambil mencari spot tenang di pojokan kafe sambil membuat story di sosmed adalah hal yang menyenangkan. Kamu pasti sudah bisa membayangkan ketika minuman itu berada dalam genggaman tidak sabar untuk segera mencicipi. Seketika aktivitas nongkrong hits ini bisa menjadi bahan renungan dan istirahat sejenak dari padatnya kegiatan dihari itu.

1 dari 3 halaman

Banyak Sampah yang Ditinggalkan

Kamu perlu tahu bahwa minuman olahan hits yang saat ini menjamur di setiap sudut kota telah meninggalkan banyak sampah. Hal ini dikarenakan kedai-kedai minuman atau coffee shop hanya menyediakan kemasan sekali pakai. Kamu sadar tidak berapa banyak gelas plastik yang digunakan di setiap coffee shop atau berapa banyak sedotan plastik yang kamu gunakan untuk membantu kamu lancar minum dari gelas plastiknya. Belum selesai sampai disini, ada juga beberapa coffee shop yang menyediakan kantong plastik untuk wadah gelas plastik kamu agar mudah untuk dibawa.

2 dari 3 halaman

Minuman Boba Kekinian Meninggalkan Jutaan Plastik

Perlu kamu ketahui bahwa pada Tahun 2018 lalu berdasarkan data Asosiasi Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Dilansir dari sumber yang sama, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. Sedangkan, menurut data Greenpeace Indonesia, produksi sampah di Indonesia mencapai 65 juta ton per tahun. Sebanyak 10,4 juta ton atau 16 persen merupakan sampah plastik. Informasi terakhir mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh 4 mahasiswi ITB, per harinya coffee shop kecil di area Bandung menghabiskan kira-kira 50-100 sedotan. Sedangka restoran berskala mediaum biasanya menghabiskan 300 sedotan. Ini adalah perhitungan untuk jumlah sedotan, belum termasuk perhitungan jumlah plastik bungkus sedotan, cups, gelas plastik, dan kantong plastik saat takeaway.

3 dari 3 halaman

Lalu, apa yang perlu kita lakukan?

Mengurangi penggunan gelas plastik dengan membawa sendiri tumbler atau botol minum bisa menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan. Saat kamu berangkat ke tempat kerja usahan untuk tidak lupa membawa serta botol minum. Selain hemat pengeluaran, dengan membawa botol minum milik sendiri, otomatis kamu dituntut untuk meminum air yang kamu bawa dari rumah atau kost. kamu bisa juga melakukan refill air mineral di tempat kerja jika disediakan.

Kalau kita mau hangout bareng pasca kerja bagaimana?
That's the point! Hangout bareng itu mutlak dilakukan jika kita memang perlu dan ada uang jajan untuk tujuan refresh pikiran. Kamu bisa menggunakan botol minum yang kamu bawa sebagai wadahnya. Memang diawal terkesan muncul pemikiran ribet dan bertele-tele, tetapi jika satu orang saja melakukan gerakan ini bisa membantu mengurangi penggunaan gelas plastik dan cups.

Sedotannya bagaimana?
Kamu tidak se-hits minuman kekinian jika kamu belum mengenal sedotan stainless. Sedotan stainless ini memiliki beberapa manfaat diantaranya ramah lingkungan, dapat digunakan kembali, mudah dibersihkan, aman digunakan dan praktis bisa dibawa kemana saja.

Bagaimana, sudah tahu hal penting dibalik nikmatnya minuman boba kekinian? Bagaimana kesiapan kamu dalam mengurangi penggunaan plastik? Share jawaban kamu di kolom komentar ya!

Beri Komentar