© Pixabay.com/Couleur
Siapa sih yang nggak tahu susu? Minuman berwarna putih yang berasal dari sapi atau hewan ternak lainnya ini memang punya rasa yang gurih dan mengenyangkan. Susu juga memiliki banyak nutrisi sehingga sangat sehat untuk dikonsumsi.
Namun, kita banyak melihat susu dengan berbagai macam jenis. Ada susu UHT, ada juga susu Pasteurisasi. Sebenarnya, apa sih perbedaan keduanya? Manakah yang lebih sehat? Nah, daripada penasaran, yuk kita simak!
Susu UHT dan Pasteurisasi dibedakan dari cara pemanasannya. Ada dua cara proses pemanasan susu pasteurisasi. Pasteurisasi sederhana dan pemanasan suhu tinggi. Pasteurisasi sederhana adalah proses memanaskan susu pada suhu lebih dari 63 derajac celcius pada wadah terbuka selama 30 menit. Sedangkan pemanasan dengan suhu tinggi, waktunya relatif singkat. Susu dipanaskan pada suhu 72-75 derajat celcius selama 15 detik. Kemudian langsung didinginkan dan dibotolkan.
Berbeda dengan pasteurisasi, sesuai namanya, Susu UHT adalah singkatan dari Ultra High Temperature. Artinya susu UHT memang dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi. Proses ini dilakukan dengan cara, susu dipanaskan selama 2-3 detik pada suhu 135 derajat celcius sampai 150 derajat celcius. Dan segera didinginkan sampai 4-5 derajat celcius. Lalu apa tujuan dari pemanasan ini?
Tujuan pemanasan dalam proses pasteurisasi adalah untuk membunuh bakteri merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, kapang, dan khamir. Namun, proses pasteurisasi tidak dimaksudkan untuk membunuh seluruh mikroorganisme pada susu.
Sedangkan untuk pemanasan susu UHT, semua kuman atau mikroorganisme termasuk bakteri dihancurkan oleh suhu yang sangat tinggi. Bagaimana kandungan keduanya?
Nilai gizi susu pasteurisasi relatif sama dengan susu segar. Nah, untuk susu UHT, waktu pemanasan yang singkat ini dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu dan juga untuk mendapat warna, aroma, dan rasa yang tak berubah seperti aslinya.
Jadi, nilai gizi susu UHT dan Pasteurisasi memang cenderung sama.
Susu yang dipasteurisasi sederhana hanya bisa bertahan 16 jam dalam suhu kamar dan 24 jam bila disimpan dalam lemari es. Sedangkan susu yang dipasteurisasi dengan pemanasan tinggi jika disimpan dalam lemari es yang benar bisa bertahan 12 hingga 21 hari setelah diproses.
Nah, untuk susu UHT punya daya tahan yang sangat lama bahkan tanpa disimpan di lemari es sekalipun. Meskipun begitu, susu UHT punya batas kadaluwarsa. Perhatikan tanggal kadaluwarsa pada susu UHT. Susu ini bisa disimpan hingga 6 minggu. Namun, setelah dibuka, lebih baik untuk segera dikonsumsi dan tak disimpan lagi terlalu lama.