© 2020 Https://www.colours.com
Indonesia punya banyak sekali ragam kuliner yang bisa kita coba. Es campur salah satunya, paduan es serut atau es batu yang dicampur dengan berbagai jenis topping, lalu diakhiri dengan guyuran kuah berbahan susu, gula, atau yang manis-manis lainnya sungguh sangat menyegarkan.
Selain rasa yang beragam, nama-nama es campur yang ada di Indonesia ini juga hal yang menarik untuk dibahas. Check this out!
Es campur satu ini tentu tidak terbuat dari selendang, apalagi selendangnya si Mayang, hehe.
Es campur khas Betawi ini diberi nama selendang mayang karena rupanya yang cantik dan warna-warni layaknya selendang.
Warna-warni yang dimaksud berasal dari potongan kue lapis yang berwarna merah, hijau dan putih. Kue lapis ini biasanya terbuat dari tepung kanji, jadi tekturnya kenyal-kenyal. Terakhir, semua yang ada di mangkuk akan diguyur dengan kuah santan, sirup gula merah, dan es batu. Uh, sungguh segar!
Lanjut~
Asal-usul nama es satu ini punya kisah menarik di baliknya. Dahulu kala diceritakan ada seorang laksamana yang mengamuk karena sang istri dilarikan oleh seorang pemilik kebun buah kuweni.
Saking marahnya sang laksamana, ia memporak-porandakan setiap jengkal kebun buah kuweni itu. Buah kuweni pun hancur dan berserakan. Lalu ada salah seorang wanita di desa itu yang berinisiatif meracik buah kuweni menjadi es. Tara.. jadilah es laksamana mengamuk yang jadi favorit warga Riau ini.
Eits! Jangan berpikir yang aneh-aneh dulu, lho. Es satu ini sangat populer di Purworejo, Jawa Tengah.
Lokasi penjual es dengan nama kontroversial ini berada di sebelah timur Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh. Nah jadi dari lokasinya berjualanlah nama Jembut Kecabut ini berasal, singkatan dari Jembatan Butuh Kecamatan Butuh.
Lapak es ini terlihat sederhana, namun jangan kaget jika kamu akan melihat antrian yang panjang saat datang ke sana. Es yang sudah dijual oleh Mbah Ahmad Dansir sejak tahun 1950-an ini memang sudah sangat terkenal. Apalagi harga yang dibandrol untuk semangkuk es ini hanya Rp. 4.000, kalau kamu mau nambah tape ketan, tinggal nambah Rp. 1.000.
Nah kalau es satu ini tentu tidak terbuat dari air mata pengantin ya.. Siapa juga yang mau minum air mata, kan asin.
Jadi, nama es berwarna cantik satu ini adalah karena es ini sering disajikan saat acara pernikahan, yang sangat identik dengan air mata bahagia, terutama air mata dari sang pengantin.
Hebatnya, minuman khas Kabupaten Indragiri Hulu, Riau ini diakui dikancah nasional, lho. Dikutip dari situs resmi Kemdikbud, es campur unik ini sempat masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2018.
Es yang berasal dari Kediri, Jawa Timur ini juga punya asal-usul di balik namanya. Bukan karena es ini disukai oleh buto ijo, tapi karena nama ayah dari pencipta es ini adalah Jito.
Jadi karena sang ayah bernama Jito, ibunya dipanggil Bu Jito atau Bu To. Lalu karena warna es ini adalah hijau, yang dalam bahasa Jawa disebut 'Ijo', maka jadilah es ini dinamakan Buto Ijo.
Es buto ijo diracik dari campuran sagu mutiara, kacang hijau, kolang kaling, kelapa muda, dan nata de coco. Campurannya adalah sirup dan susu kental manis. Ada juga yang menambahkan buah seperti melon dan blewah, lengkap dengan biji selasih dan agar-agar.
Apapun namanya, rasa dari semua es ini tetap sangat menyegarkan. Apalagi kalau ditraktir teman, wah pasti makin segar.