Ngakunya sih jadi pecinta kopi dengan rajin beli berbagai jenis kopi kekinian. Tapi, yakin sudah mengenal seluk beluk dunia perkopian yang lebih dalam? Misalnya saja jenis kopi Robusta dan jenis kopi Arabika yang punya beragam unsur buat membedakan jenisnya.
Suka nongkrong di kedai kopi belum berarti jadi pecinta kopi sejati kalau belum tahu bedanya jenis kopi Robusta dan Arabika. Kebanyakan mungkin menyebutkan soal harga Robusta yang lebih murah atau rasa Arabika yang cenderung lebih manis. Padahal di antara kedua jenis kopi ini punya perbedaan yang cukup mendasar, lho. Seperti apa?
Nggak salah sih kalau ada yang menyebutkan jenis kopi Robusta lebih terjangkau dibandingkan arabika. Tapi tahu nggak alasan di balik perbedaan harga tersebut?
Nah, tanaman kopi Robusta dianggap lebih mudah untuk ditanam dan dirawat, bahkan memberikan hasil panen yang lebih banyak ketimbang Arabika. Rahasianya ada pada ketahanan tanaman kopi robusta yang lebih tahan hama dan penyakit, berkat tingginya kandungan kafein dan asam klorogenik yang berfungsi sebagai pestisida alami.
Sebaliknya, kopi arabika yang digadang-gadang lebih populer ini termasuk jenis kopi yang rentan hama dan penyakit. Perawatannya pun perlu perhatian khusus, seperti media tanah yang gembur misalnya vulkanik, curah hujan yang merata dan cukup sinar matahari. Nggak heran kalau tanaman kopi ini banyak ditanam di kaki gunung atau lokasi yang lebih tinggi, sehingga memicu munculnya rasa asam yang khas.
Sama-sama dari keluarga tanaman kopi, jenis kopi Robusta dan Arabica bisa dilihat dari ukuran tanamannya. Tanaman kopi Robusta punya bentuk dan ukuran daun yang lebih besar, dengan tinggi yang bisa mencapai 5 meter saja. Sedangkan tanaman kopi Arabica punya ukuran daun yang lebih kecil dan lebih pendek.
Faktanya, jenis kopi robusta baru ditemukan sekitar 100 tahun setelah Arabica yang merupakan jenis kopi pertama yang dikonsumsi. Nggak heran jika kopi Arabica dianggap lebih populer dan menguasai pangsa pasar kopi dunia hingga 70%.
Nah, untuk membedakan kedua jenis kopi ini, biji kopi Arabica biasanya lebih besar dengan bentuk yang oval dan garis di tengah yang tampak lebih tegas. Sebaliknya, biji kopi Robusta punya bentuk yang bulat penuh dengan warna yang lebih pucat dan lipatan di bagian tengah yang lebih samar.
Buat penikmat kopi sebagai teman lembur, jenis kopi Robusta lebih cocok karena mengandung kandungan kafein sebesar 2,2 hingga 2,7%. Sedangkan bagi yang sering meminum bercangkir-cangkir kopi, sebaiknya pilih biji kopi Arabica yang punya kandungan kafein setengahnya, yaitu sekitar 1,1 hingga 1,5% saja.
Bukan hanya kafein, kandungan lemak dan gula yang dimiliki biji kopi Arabica dan Robusta pun berbeda. Meskipun lebih rendah kafein, biji kopi Arabica memiliki kandungan lemak hingga 60% dan kandungan gula yang dua kali lebih banyak ketimbang Robusta. Walau disebut low caffeine, nggak ada salahnya untuk membatasi asupan minuman berbahan biji kopi Arabica untuk menjaga asupan nutrisi ideal sehari-hari.
Jenis kopi Robusta biasanya banyak ditemukan di Afrika, Asia Tenggara, India dan Indonesia. tapi jangan salah mengartikan kopi Arabica yang berasal dari Arab Saudi ya, biji kopi ini justru dihasilkan sebagian besar di Afrika Tengah dan Timur, Amerika Latin, India dan Indonesia.
Penggunaan kedua jenis biji kopi ini pun berbeda, lho. Untuk biji kopi Robusta banyak diincar untuk pembuatan kopi instan dan dalam skala kecil dipakai sebagai bahan campuran espresso. Sedangkan Arabica dapat dimanfaatkan secara lebih luas.
Baik jenis kopi Robusta dan Arabica punya pecintanya masing-masing. Robusta cenderung punya rasa yang pahit. Cita rasa ini dipicu kandungan kafein yang lebih tinggi, ditambah aftertaste kacang dengan karakter rasa yang unik seperti kayu atau karet yang terbakar.
Sedangkan kopi Arabika cenderung lebih asam dan memiliki rasa lebih manis. Bahkan tak sedikit kopi Arabica yang punya aftertaste unik seperti buah-buahan, cokelat dan kacang. Hal ini bisa didapat dari lokasi perkebunan kopi yang sering berdekatan dengan tanaman buah dan rempah.
Bukan hanya rasanya, penikmat kopi maupun barista terlatih dan berpengalaman bisa membedakan jenis kopi Robusta dan Arabica hanya lewat aromanya saja. Kopi Arabica memiliki aroma yang didominasi buah-buahan atau cenderung floral. Sedangkan kopi Robusta punya aroma mirip kacang atau lebih earthy.
Identik dengan rasa pahit, pada dasarnya kopi termasuk kategori minuman yang asam dengan nilai pH 5-6. Nah, setiap varietas kopi punya tingkat keasamannya masing-masing. Seperti jenis kopi Robusta yang punya tingkat pH lebih tinggi.
Uniknya, bukan berarti kopi Arabika dengan tingkat keasaman yang lebih tinggi berbahaya buat penderita asam lambung. Pasalnya, gangguan pencernaan justru dipicu kadar kafein yang tinggi pada kopi, seperti Robusta.
Nggak salah sih kalau Arabika disebut punya harga jual yang lebih tinggi ketimbang jenis kopi Robusta. Pasalnya, cara menanam dan perawatannya, serta butuh waktu yang lebih lama untuk dipanen mempengaruhi mahalnya biji kopi Arabika. Bahkan harganya bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat dibandingkan Robusta, apalagi kalau termasuk specialty coffee yang dikenal punya kualitas tinggi.
Nah, sudah tahu kan bedanya jenis kopi Robusta dan Arabica. Mau cita rasa kopi yang kuat seperti Robusta atau cenderung manis dengan aftertaste unik seperti Arabica, balik lagi ke selera pribadi masing-masing. Nggak ada salahnya juga untuk mencoba berbagai jenis kopi, siapa tahu kamu punya favorit baru atau tetap setia pada pilihan kopimu selama ini. Selamat ngopi! (eth)
