© Wikimedia.org
Sebagai generasi 90-an, kita pasti sering kangen dengan kenangan-kenangan masa kecil. Kita pasti kangen dengan lompat tali, gobak sodor, juga beberapa mainan masa kecil lainnya. Selain itu, makanan-makanan terkadang juga bikin kangen.
Salah satu makanan khas anak 90-an adalah Rukem. Sebuah buah yang mirip anggur, banyak juga yang menyebut anggur kuno. Dulu, buah ini termasuk ‘primadona’ di kalangan anak-anak 90an lho.
Buah yang memiliki nama ilmiah Flacourtiarukam ini sangat sulit ditemukan pada saat ini. Entah kemana hilangnya buah ini. Padahal, dulu,sangat mudah sekali menemukan buah ini. Bahkan bisa dikatakan kalau buah ini ada di mana-mana, pekarangan rumah, di sawah, bahkan di jalan ke sekolah.
Tidak seperti anggur yang biasa kita temui, Rukem menuntut kita melakukan ritual kecil sebelum memakannya. Sebelum dimakan rukem harus dipijit-pijit, dipencet-pencet hingga lunak. Soalnya, jika tidak di pijat-pijat dahulu maka buah rukem akan terasa masam dan sepat.
Anak-anak pada zaman itu mempunyai teknik sendiri-sendiri dalam membuat rukem lunak. Ada yang suka menggulung-gulang buah itu dengan kedua telapak tangan. Ada juga yang melemparkan-lemparkan buah itu ke tembok hingga lunak. Proses inilah yang mempunyai kesan tersendiri bagi penikmat Rukem.
Setelah melansir dari beberapa sumber, ternyata buah ini memang asli tumbuhan Indonesia lho. Buah ini selain banyak terdapat di Jawa, ternyata, Rukem ini juga banyak tumbuh di daerah dataran Sumatera, Pulau Bangka, dan Pulau Belitung.
Rukem atau Anggur kuno ini selain bisa langsung dimakan juga bisa dibuat asinan atau bahkan dibuat campuran bahan untuk rujak manis. Rasanya sangat khas. Kalau kamu kebetulan menemui buah ini dijual atau tumbuh berbuah silakan mencoba, enak, asli.