© Kissfmmedan.com/masakapahariini.com
Kalau pagi hari sarapan bubur ayam, kalau pas malem makannya nasi goreng. Siapa nih yang sering kayak gini? Nyadar nggak sih kalau hal tersebut menjadi kebiasaan orang Indonesia pada umumnya. Kebanyakan memang penjual bubur akan keliling pada pagi hari, dan penjual nasi goreng akan keliling pada malam hari. Tapi kenapa ya kok bisa gitu?
Ada seorang netizen yang membagikan pendapatnya nih, kenapa kok bisa penjual bubur jualan di pagi hari dan penjual nasi goreng jualan di malam hari. Netizen tersebut membagikan pendapatnya pada laman media sosial Quora dengan akun Yohanes Arif. Menurutnya memang ada alasan tersendiri, kenapa kok penjual bubur jualan di pagi hari. Sedang penjual nasi goreng jualan di malam hari.
Menurut dia, kalau untuk alasan penjual kedua jenis panganan tersebut menjual pada waktu tertentu adalah karena kebiasaan orang Indonesia sendiri yang sudah berlangsung sejak lama. Jadi gini nih, kalau mengacu sama kebiasaan orang Jawa, dulu mereka hanya masak nasi pada pagi hari. Karena zaman dulu, memasak membutuhkan upaya yang sangat berat dan cukup rumit.
Seperti menyiapkan kayu bakar, menyalakan api dan juga menyiapkan peralatan masak yang tidak sederhana. Jadi orang zaman dahulu cenderung masak dalam sekali waktu yakni pada pagi hari saja. Khususnya untuk masak nasi, yang langsung dilakukan dalam porsi besar untuk bisa disantap sampai dengan malam hari. Nah karena pengolahan bubur cenderung mirip sama masak nasi, maka bubur juga sekalian dimasak pada pagi hari.
Kemudian karena bubur lebih enak disantap selagi hangat, maka orang zaman dahulu lebih suka makan bubur pada pagi hari. Ketika bubur baru saja matang setelah dimasak. Jadi kemungkinan besar kebiasaan tersebut yang menjadi latar belakang kenapa penjual bubur keliling hanya menjual dagangannya pada pagi hari. Berbeda sama bubur, kalau kebiasaan makan nasi goreng zaman dulu bisa dipastikan akan dilakukan pada malam hari.
Karena nasi goreng akan lebih nikmat jika bahan dasarnya adalah nasi yang sudah didiamkan beberapa waktu, bukan nasi yang baru saja matang setelah di masak. Belum lagi ada kebiasaan orang zaman dahulu yang biasanya mengolah nasi goreng, karena sudah kehabisan lauk pauk. Jadi, olahan nasi goreng pada malam hari adalah akternatif ketika lauk pauk yang sudah di masak pada pagi hari habis.
Nah penjual nasi goreng mengikuti juga mengikuti kebiasaan tersebut. Bahkan kalau kamu datang ke daerah-daerah di Jawa, kamu bakal nemunin tukang nasi goreng yang juga bisa nerima jasa 'nggoreng nasi'. Jadi kalau ada orang yang sudah punya nasi atau sudah masak nasi, si abang penjual nasi gorengnya tinggal kasih bumbu sama tambahin topping aja.
Gitu loh ternyata alasannya. Gimana nih menurut kamu? Kamu punya pendapat atau versi lain terkait dengan alasan penjual bubur jualan di pagi hari dan penjual nasi goreng jualan di malam hari? Jangan lupa sampaikan di kolom komentar di bawah ini ya.