Konyol nan Kocak, Ini 5 Kasus Tuntutan yang Disebabkan oleh Makanan, duh!

Reporter : Hevy Zil Umami
Kamis, 2 April 2020 18:28
Konyol nan Kocak, Ini 5 Kasus Tuntutan yang Disebabkan oleh Makanan, duh!
Tuntutan bukan karena kasus kriminal, melainkan hanya kasus yang terbilang sepele.

Jika biasanya tututan hukum dilayangkan bagi kasus penipuan atau tindak kriminal lainnya. Tapi tidak untuk kasus-kasus ini. Banyak orang yang menuntut perusahaan atau restoran makanan karena hal yang terbilang sepele. Tuntutan pun keluar dari pelanggan mereka sendiri.

Dilansir dari Listverse, berikut adalah kasus tuntutan hukum hanya karena alasan yang sepele.

1 dari 5 halaman

1. Jadi Ketagihan

Perusahaan Makanan Kena Tuntut

Kita mulai di tahun 2002. Saat itu ada seorang pria bernama Caesar Barber yang berasal dari New York, Amerika. Ia menuntut semua perusahaan restoran cepat saji yang besar seperti KFC, McDonald's, Burger King, hingga Wendy's karena telah membuatnya gemuk.

Dalam tuntutan hukumnya Caesar mengatakan bahwa karena adanya perusahaan-perusahaan itu, dia jadi terbiasa menyantap junk food atau makanan cepat saji sebanyak 5 kali dalam seminggu. Hal ini menyebabkannya menderita serangan jantung dan berat badannya pun terus naik.

Pengacara dari Caesar berargumen bahwa semua industri makanan cepat saji harusnya memiliki kewajiban untuk memperingatkan pelanggan mereka tentang betapa bahayanya menyantap makanan cepat saji secara terus menerus.

2 dari 5 halaman

2. Kok Nggak Ada Buahnya?

Perusahaan Makanan Kena Tuntut

Froot Loops adalah salah satu produk sereal ternama keluaran perusahaan Kellog's. Pada tahun 2009 lalu, ada seorang pria bernama Roy Werbel asal Amerika yang melayangkan tuntutan hukum ke Kellog's karena merasa dirinya telah dirugikan.

Roy yang membeli produk sereal Froot Loops karena menyangka benar-benar ada potongan buah segar di dalamnya, karena nama sereal ini mengandung kata buah (froot).

Merasa kecewa karena tidak menemukan irisan buah sama sekali, akhirnya ia menuntut Kellog's. Namun karena kasusnya dinilai kurang jelas dan terlalu konyol tuntutan Roy Werbel ini berakhir sia-sia.

3 dari 5 halaman

3. Dianggap Menipu

Perusahaan Makanan Kena Tuntut

Kemudian pada tahun 2012 lalu, sebuah perusahaan makanan Ferrero yang memproduksi selai cokelat Nutella yang terkenal itu, dituntut oleh salah satu konsumennya. Seorang wanita bernama Athena Hohenberg yang berasal dari California mengatakan bahwa selama ini dia mengira selai cokelat Nutella adalah makanan yang sehat.

Menurut Athena, saat itu Nutella memasarkan selai cokelat mereka sebagai selai sehat untuk sarapan. Jadi dia sangat terkejut saat menemukan fakta bahwa Nutella terbuat dari kandungan gula yang sangat tinggi sehingga mirip seperti permen.

Meski Athena sempat mendapatkan ejekan dari netizen karena dianggap terlalu bodoh karena baru menyadari bahwa Nutella bukan makanan sehat. Tapi pihak perusahaan setuju untuk membayar tuntutan Athena karena iklan mereka yang menyesatkan.

4 dari 5 halaman

4. Tidak Dapat Pisau

Perusahaan Makanan Kena Tuntut

Kalau kasus tuntutan hukum yang satu ini terbilang aneh dan cukup sepele. Kasus ini berawal pada tahun 2015 lalu ketika seorang pria berkunjung ke gerai restoran Popeyes di wilayah Mississippi, Amerika.

Saat itu ia memesan dua dada ayam goreng, kacang merah, nasi, biskuit, dan minuman soda. Sang pegawai pun memberikan pesanan pria ini, serta memberikannya spork yaitu peralatan makanan plastik menyerupai sendok dan garpu.

Pria ini kemudian makan di dalam mobil menggunakan spork dan memakan ayam goreng dengan tangannya. Sayangnya ia tersedak dan memutuskan menuntut Popeyes karena tidak menyediakan pisau plastik untuknya makan.

5 dari 5 halaman

5. Tidak Dapat Keju

Perusahaan Makanan Kena Tuntut

Terakhir ada kasus di tahun 2018 lalu, jadi ada dua pengunjung asal Florida, Amerika yang menuntut perusahaan McDonald's hanya karena masalah dua lembar keju. Dua pengunjung itu tak terima karena disuruh membayar biaya tambahan sebesar $1 (Rp 16,570) untuk tambahan keju di dalam burger pesanan mereka. Padahal setelah dicek, tidak ada keju tambahan di dalam burger mereka.

Karena hal sepele ini dua orang pelanggan ini pun melayangkan tuntutan senilai $5 juta (Rp 82,5 miliar) ke pihak restoran. Pengunjung bernama Leonard Werner ini merasa dirugikan karena meski ia sudah membayar untuk keju tambahan, tapi burger yang diterimanya masih tanpa keju.

Selain itu menurut Leo kasus keju ini bisa saja menguntungkan perusahaan McDonald's. Karena Leo yakin ada jutaan pelanggan McDonald di seluruh dunia yang membayar lebih pada makanan mereka, tapi mereka tidak menerimanya.

Beri Komentar