© Wheelhousecheese.com
Keju dan Wine memang sebuah perpaduan yang udah sering terlihat di berbagai restoran eropa. Namun, pernah dengar nggak tentang keju mabuk? Ya, Dinamakan 'Keju Mabuk' karena keju ini benar-benar direndam dalam anggur selama bertahun-tahun dan menghasilkan jenis keju baru.
Seperti apa penampilan keju mabuk ini?
Melansir dari Atlas Obscura, Drunken Cheese atau keju mabuk ini banyak ditemukan di Treviso, Timur Laut Italia. Keju ini juga disebut Formaggio Ubriaco di Italia.
Keju ini nampak berbeda dengan keju biasanya yang memiliki warna permukaan kuning. Keju Mabuk ini punya warna ungu dengan warna di dalamnya tetap kuning keputihan.
Cara membuatnya cukup unik. Keju lokal atau keju Montasio yang berwarna kuning dan siap konsumsi dibiarkan terlebih dahulu di dalam tong yang berisi pomace, anggur mentah atau anggur yang bervariasi seperti prosecco.
Setelah itu, Keju akan memiliki warna ungu yang khas. Keju mabuk ini kebanyakan dimakan dengan roti atau potongan daging dingin. Keju ini juga kerap disajikan bersama hidangan lokal seperti risotto.
Ternyata, cara mengolah keju ini menjadi tradisi. Tradisi ini ternyata berakar pada strategi cerdas masyarakat Treviso yang melindungi keju selama Perang Dunia I. Pada tahun 1917, tentara Austria menerobos ke timur laut Italia setelah memenangkan pertempuran Caporetto. Tentara Austria ini kemudian menjarah rumah-rumah penduduk setempat untuk mengambil bahan makanan.
Dengan cerdiknya, masyarakat Treviso dan sekitarnya menyembunyikan keju mereka dalam tong yang berisi pomace anggur, yakni sisa-sisa anggur yang digunakan dalam pembuatan wine.
Setelah penggerebekan ini berakhir, para penduduk Treviso menemukan balok-balok keju yang tersembunyi ini dan menemukan inovasi gastronomi. Ya, keju tersebut memiliki lapisan kulit ungu yang tebal dan memiliki rasa anggur yang khas.
Dari situlah masyarakat menyebutnya sebagai Drunken Cheese atau keju mabuk karena rasanya yang mirip wine.
Nah, sementara itu, mengutip dari Daily Mail, untuk bisa menikmati keju mabuk ini, satu lingkaran besar bisa diberi harga 200 euro atau sekitar Rp 3 jutaan.
Bagaimana? Tertarik untuk mencobanya?