© Liputan6.com
Gudeg, salah satu kuliner khas Yogyakarta yang paling terkenal seantero Nusantara. Bahkan gudeg juga menjadi salah satu kuliner tradisional Indonesia yang digemari oleh turis mancanegara loh. Tapi kamu tahu nggak sih, kalau Yogyakarta masih punya penjual gudeg tertua yang masih digemari.
Adalah Mbah Lindu, seorang nenek sepuh yang menjual gudeg dengan cara sangat sederhana di pinggir emperan sebuah pos yang letaknya tak jauh dari Malioboro. Saking sederhananya, para pembeli hanya disediakan bangku kayu sepanjang 1,5 meter saja.
Namun meski penjualannya sangat sederhana, gudeg Mbah Lindu tak pernah sepi dari pembeli. Setiap Mbah Lindu menjual gudegnya dengan panci-panci besar, para pembeli selalu mengelilinginya dengan antrean cukup panjang.
Gudeg Mbah Lindu ini biasanya dibungkus menggunakan daun pisang yang dipincuk atau dibentuk mengerucut. Namun para pembeli juga bisa membeli gudeg Mbah Lindu dengan dibungkus menggunakan besek.
Menariknya, Mbah Lindu ini diketahui telah menjual kuliner gudeg sejak zaman penjajahan kolonial Beland loh. Melansir laman Liputan6, Mbah Lindu sendiri menyebut bahwa dirinya sudah menjual gudeg sejak Jepang belum menjajah Indonesia.
Mbah Lindu yang memiliki nama asli Setyo Utama ini menyebut sempat mengalami masa ketika masih menggunakan mata uang logam yang tengahnya masih berlubang. Dahulu, Mbah Lindu disebut menjual gudeg dengan cara digendong dan dibawa berkeliling kota dengan berjalan kaki.
Saat ini, gudeg Mbah Lindu dilanjutkan oleh anak kelimanya dan masih mempertahankan cita rasa. Makanya tak heran, meski sudah bukan Mbah Lindu sendiri yang melayani pembeli, namun gudeg yang memiliki cita rasa khas tersebut tetap ramai diserbu pelanggan.
Kabarnya, hingga saat ini Mbah Lindu masih turut berkecimpung dalam proses pembuatan masakan gudeg yang dijual oleh putrinya loh. Mbah Lindu disebut menjadi sosok gigih yang terus bersemangat untuk bekerja, meski tubuhnya telah renta.
Mbah Lindu menjadi maestro kuliner Yogyakarta yag beberapa tahun lalu sempat masuk ke dalam sosok pegiat kuliner jalanan di Asia soleh Netflix. Bukan hanya kemampuannya yang bisa mempertahankan rasa saja yang dielu-elukan.
Namun kegigihan dan motivasinya untuk terus bekerja membuat gudeg di usia senja, yang menjadi inspirasi bagi berbagai kalangan. Nahh, Mbah Lindu saja yang usianya hampi se-abad tetap semangat berkarya loh, kamu jangan mau kalah ya!