© MEN
Foodies salah satu penikmat makanan vegetarian? Udah tahu belum jika tidak semua makanan vegetarian selalu menjanjikan kehalanannya?
Waduh, kok bisa, kan makanan vegetarian terbuat dari sayur dan bahan-bahan nabati yang dipilih sebagian besar umat muslim saat berada di lokasi yang lebih banyak ditempati oleh mayoritas umat non Islam.
Yups, seperti diketahui jika mayoritas umat muslim lebih memilih makanan vegetarian sebagai pilihan terbaik bagi mereka ketika sulit mendapatkan makanan halal. Ternyata, tidak semua makanan vegetarian dijamin halal, loh.
Meskipun pada dasarnya, Halal MUI sudah menetapkan jika makanan vegetarian dianggap paling 'aman' karena dipastikan terbuat dari bahan nabati seperti sayuran dan tidak menggunakan daging. Namun, fakta mengejutkan justru terkuak jika tidak semua makanan vegetarian tak luput dari kemungkinan haram.
Foodies pasti berpikir, “ kan vegetarian adalah makanan dari sayur dan nabati?” Meski terbuat dari sayuran atau bahan nabati, beberapa menu vegetarian dibuat dengan memiliki aroma, tekstur, dan rasa yang mendekati daging aslinya. Kalangan veganisme biasanya menyebut makanan ini dengan sebutan vegan meat.
Makanan-makanan vegetarian yang tidak dijaminan kehalalannya ialah menu-menu vegetarian yang masih menggunakan bumbu perasa seperti daging, kaldu daging, gelatin serta produk olahan susu. Bahan-bahan inilah yang kemudian perlu diteliti lebih dalam lagi, ‘apakah benar-benar tidak mengandung daging yang diharamkan seperti daging babi atau hewan yang lainnya’.
Seperti dikutip dari laman Detik.com, menurut Pelayanan Audit Halal LPPOM MUI, Dr. Ir. Muslich, M.Si., satu jenis flavour bisa terdiri dari 70 bahan. Tentu hal ini tidak dapat dilihat secara kasat mata, sehingga perlu pengetahuan tentang proses dan materialnya melalui pengujian laboratorium.
Sebut saja misalnya untuk produk kaldu, biasanya kaldu dibuat dengan merebus tulang dan daging hewan. Bisa berasal dari daging sapi, ayam, ikan, atau babi. Karena itu, sumber kaldu harus dipastikan dari hewan halal yang disembelih sesuai ajaran Islam untuk memastikan kehalanannya.
Serupa dengan kaldu, ada juga produk gelatin. Ini merupakan senyawa turunan protein yang diperoleh dengan cara mengekstrak kolagen hewan.
" Hampir 60% penggunaan kolagen dan gelatin di dunia berasal dari babi," ujar Dr. Mala Nurimala, S.Pi., M.Si., Dosen Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikan dan Ilmu Kelautan, IPB University sekaligus peneliti di Halal Science Center IPB.
Lebih lanjut lagi, foodies juga perlu memperhatikan produk turunan dari susu yakni keju. Keju biasanya berasal dari susu sapi, domba, kambing, atau unta. Kemudian dibutuhkan mikroorganisme seperti: enzim rennet, pepsin, renin, renilasi dalam proses penggumpalan susu yang tentu saja masih dipertanyakan lagi bentuk kehalalannya.
" Enzim rennet yang dipakai bisa berasal dari proses mikrobial atau lambung anak sapi. Jika berasal dari proses mikrobial, maka harus dipastikan media yang dipakai untuk pertumbuhan mikrobanya tidak mengandung bahan yang diharamkan. Sementara jika berasal dari lambung anak sapi, cara penyembelihan menjadi penentu kehalalannya," jelas Ir. Muti Arintawati, M.Si, Direktur Audit Halal LPPOM MUI.
Dari penjelasan di atas, jawaban dari bahwa tidak semua produk vegetarian tidak bisa benar-benar dipastikan halal.
Sebagai solusi, Diazens bisa mengonsumsi produk yang benar-benar alami dan dipastikan halal seperti sayuran, telur atau seafood yang dipastikan dimasak dengan bahan dan bumbu halal, ya!