© Ibdisch.blogspot.com
Mungkin untuk yang belum mengetahui, keong sawah adalah hewan yang tidak berguna dan menjadi musuh utama petani. Namun, untuk warga Bogor, keong sawah adalah sajian kuliner yang lezat dan juga bergizi.
Mengutip Persatuan Ahli Gizi Indonesia dalam buku Tabel Komposisi Pangan Indonesia, keong sawah mengandung protein 12 gram, lemak 1 gram, energi 64 kkal, air 81 gram, karbohidrat 2 gram, dan kalsium 217 miligram. Semua nilai gizi tersebut bisa didapatkan dalam 100 gram keong.
Masyarakat biasa mengolah keong sawah ini dengan berbagai cara, misalnya ditumis, digoreng, atau direbus. Ada yang mengolahnya langsung bersama cangkang ataupun dihilangkan cangkangnya terlebih dulu. Tekstur dagingnya yang kenyal dan rasanya yang gurih dianggap jadi daya tarik tersendiri dari keong sawah.
Menurut berbagai sumber, sebelum memasak keong sawah harus dicuci dengan air beberapa kali untuk menghilangkan bau lumpur. Lalu, direndam untuk beberapa menit.
Cara memasak keong sawah ini yang paling banyak adalah dengan di tumis menggunakan bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang merah, kemiri, kunyit, jahe, merica, dan garam yang dihaluskan.
Tapi, mengutip dari laman cnnindonesia, sebelum kamu menyantap atau memasak keong sawah, pastikan keong tersebut bukan keong yang beracun, ya. Secara umum keong yang tak beracun adalah keong yang memeiliki cangkang sedikit hijau sampai kehitaman. Keong sawah jenis inilah yang kerap disebut sebagai tutut dan aman untuk dikonsumsi.
Jika kesulitan mengamati, keong yang baunya menusuk atau ada amis dan rasanya pahit, sebaiknya jangan dikonsumsi.
Jadi, kalau kamu nanti main-main ke Bogor dan menemui sajian keong sawah cobain ya, enak lho itu hehe