© Chatelaine.com
Indonesia punya sebuah tradisi makan yang sudah cukup dikenal semua kalangan. Ya, bancakan atau liwetan adalah gaya makanan tradisional yang dilakukan dengan alas daun pisang.
Hal ini biasanya dilakukan secara beramai-ramai dengan nasi dan lauk yang sudah tersedia di alas daun pisang yang dibuat memanjang sesuai dengan jumlah orang yang makan. Dan yang membuatnya makin nikmat adalah cara memakannya yang menggunakan tangan.
Ternyata, tradisi ini nggak cuma ada di Indonesia aja, lho. di Filipina, ternyata juga memiliki tradisi makan bersama yang mirip banget dengan tradisi di Indonesia. Kegiatan makan bersama ini dikenal dengan sebutan Kamayan.
Seperti apa sih tradisi ini? Yuk kita lihat!
Kamayan adalah tradisi makan asal Filipina. Cara makan yang dilakukan juga sebagian besar sama dengan Liwetan atau Bancakan. Meja makan dialasi terlebih dulu dengan daun pisang, kemudian di atasnya diletakkan nasi dengan berbagai lauk pauk pendampingnya. Bahkan, cara menyantapnya juga tanpa alat atau hanya menggunakan tangan.
Melansir dari berbagai sumber, hal ini sesuai dengan bahasa Tagalok 'Kamayan' yang berarti dengan tangan.
Untuk makanannya sendiri juga sangat beragam. Beberapa lauk yang disajikan di atas daun pisang adalah makanan khas Filipina seperti ikan goreng, udang, telor panggang, bok choy goreng, sate ayam, daging panggang, lumpia, sosis, dan sayuran khas Filipina.
Semua hidangan ini disajikan dengan nasi. Selain itu, saus-saus khas Filipina juga disajikan sebagai pendamping makanan Kamayan ini.
Ternyata, Filipina punya sejarah yang hampir sama dengan yang ada di Indonesia. Budaya Kamayan ini ternyata sudah dipraktikkan oleh para penduduk sejak zaman sebelum adanya penjajah atau zaman pra-kolonial.
Sementara itu, penggunaan alat-alat makan seperti sendok, garpu, dan pisau, baru ada saat penjajah Spanyol dan Amerika masuk ke Filipina. Orang Filipina juga percaya jika makan menggunakan tangan akan membuat makanan terasa lebih enak.