© Floresplus.net
Di Jepang, kita sangat sering mendengar Sake sebagai salah minuman beralkohol khas negeri Samurai itu. Saki dibuat dari beras yang difermentasi sehingga tercipta cairan beralkohol yang kemudian dikonsumsi masyarakat. Sake pun kemudian menjadi minuman yang membudaya di Jepang.
Nah, ternyata, bukan hanya di Jepang saja yang memiliki minuman alkohol yang khas. Di Indonesia pun juga memiliki minuman beralkohol yang menjadi budaya orang Nusa Tenggara Timur. Ya, namanya adalah Sopi. Seperti apa minuman ini?
Sopi sebenarnya sudah ada sejak zaman Belanda. Nama Sopi sendiri juga diambil dari bahasa Belanda, " Zoopje" yang artinya adalah alkohol cair. Minuman ini ternyata tak hanya populer di NTT saja, melainkan juga di daerah timur seperti Maluku dan juga Papua.
Di daerah Flores, tepatnya di Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, NTT inilah yang menjadi produsen Sopi terbaik di Indonesia. Bahkan, mereka melabelinya dengan sebutan BM, atau Bakar Menyala. Ya, sopi yang lulus sertifikasi adalah yang bisa menyala ketika disulut. Sebaliknya jika tak bisa menyala, bakal tak laku dijual.
Berbeda dengan tuak yang terbuat dari Aren atau buah-buahan, Sopi ini disadap dari pohon lontar yang disuling dan difermentasi. Sopi akan disuling dengan gentong yang disambungkan dengan pipa.
Adapun budaya dalam meminum Sopi ini. Dulunya, tuak dan juga sopi menjadi pengganti air bersih yang sulit didapat. Masyarakat pun menyadap pohon lontar setiap pagi dan sore. Sebelum meminumnya, masyarakat akan menuangkan sebagian sopi ke tanah sebagai bentuk penghormatan kepada arwah leluhur.
Karena budaya unik inilah yang menjadikan Sopi sebagai warisan budaya yang telah diresmikan sejak Oktober 2016 lalu, melansir dari Republika.
Meskipun minuman ini telah menjadi minuman khas masyarakat NTT, namun perlu diperhatikan jika minuman ini mengandung alkohol yang cukup tinggi. Hal ini dilihat dari api yang menyala jika disulut ke arah Sopi.
Penting untuk menjauhkannya dari anak di bawah umur. Dan sangat tak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebihan!
Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah
