© Liveleak.com
China merupakan salah satu negara dengan budaya yang khas. Selain kaya akan budaya yang khas, China juga terkenal akan sajiannya. Bahkan, sajian-sajian khas negeri tirai bambu sudah diadaptasi di berbagai negara tak terkecuali di Indonesia.
Tak hanya sajian-sajian mainstream, Chin juga punya beragam sajian unik dan ekstrem yang bisa kamu coba. Salah satunya adalah Ikan Yin Yang Yu. Keunikannya adalah makanan ini diolah dengan cara yang kontroversial. Seperti apa makanan ini? Yuk kita intip!
Yin dan Yang dikenal sebagai konsep dua kekuatan yang saling melengkapi, saling berhubungan, dan saling bergantung. Nah, konsep inilah yang digambarkan dalam sajian Yin Yang Fish atau Yin Yang Yu.
Yin Yang Yu juga dikenal sebagai dead or alive fish, atau ikan hidup atau mati. Ya, makanan ini disajikan dengan cara menggoreng sebagian badan ikan, sementara badan lainnya masih dibiarkan hidup atau segar.
Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan gurame. Setengah bagian ikan, dari badan hingga ekor, digoreng sampai benar-benar kering dan dibumbui saus.
Sementara itu, bagian kepala, dibiarkan masih mentah bahkan hidup. Sesekali bahkan terlihat mulut ikan masih bergerak-gerak ketika Yin Yang Yu disajikan.
Mengutip dari berbagai sumber, sajian Yin Yang Yu ini ditemukan pada awal tahun 2000-an oleh seorang restauranteur di kota Chiayi, Taiwan.
Para koki memasaknya dengan memegang bagian ikan dengan handuk dan menutupinya, kemudian mereka menggoreng bagian tubuh bawanya dalam minyak yang panas sampai matang. Setelah setengah matang, ikan yang masih setengah hidup ini disiram dengan saus asam manis yang disajikan dalam keadaan mulut masih bergerak-gerak.
Melansir dari CNN, hidangan ini sangat populer selama tiga dekade yang lalu di Taoyuan County Taiwan. Namun, akhir-akhir ini sudah mulai jarang terlihat. Pasalnya, para koki menghindari praktik memasak ini karena mendapat kecaman dari kelompok pembela hak hewan.
Nah, itulah beberapa fakta singkat seputar Yin Yang Yu, makanan kontroversial yang cara masaknya terbilang kejam.
