Hoshi © Soranews24.com
Jepang memang punya beragam kuliner unik yang bikin geleng-geleng kepala. Di engah wabah pandemi virus corona ini, muncul salah satu resep tradisional khas Jepang yang bisa dimanfaatkan kembali.
Setelah sebelumnya ada resep susu padat yang muncul kembali di Jepang, kali ini ada lagi resep tradisional dari Jepang. Yakni nasi kering khas Jepang. Sepert apa sih bentuknya?
Namanya adalah Hoshi. Nasi kering khas Jepang ini bahkan bisa bertahan hingga 20 tahun lamanya. Uniknya. Nasi ini akan pulen kembali setelah dicampurkan dengan air.
Ternyata, makanan ini sudah ada sejak zaman Samurai di Jepang. Nasi yang awet ini selalu menjadi bekal perjalanan para penjelajah agar tetap bisa makan saat perjalanan.
Pada zaman Samurai, masih belum ada teknologi pendingin seperti kulkas. Maka dari itu, Nasi dikeringkan sehingga bisa awet ketika dibawa dalam perjalanan. Bahkan, nasi kering ini bisa bertahan hingga 20 tahun.
Di era sekarang, Hoshi memang telah ditinggalkan. Namun di tengah wabah pandemi corona COVID-19, Hoshi mungkin cocok dijadigan sebagai salah satu cara menyetok makanan saat di rumah.
Dilansir dari soranews24, kamu bisa membuatnya dengan cara memasak beras hingga matang. Kemudian dicuci untuk menghilangkan pati yang lengket. Kemudian letakkan nasi di atas wadah dan dikeringkan dalam oven dengan suhu 100 hingga 110 derajat selama 1,5 jam.
Soranews24 membuat percobaan dengan membuat Hoshi pada 2017 lalu. Mereka menyimpannya selama 3 tahun. Dan pada Maret 2020 lalu, mereka menguji hasil Hoshi tersebut.
Hoshi diletakkan pada mangkuk yang kemudian diberi air panas dan didiamkan selama 30 menit. Hasilnya, Hoshi kembali menjadi seperti nasi biasa.
Bagaimana? Ingin mencobanya?