Nggak Cuma Bahaya, Kuliner Olahan Daging Hiu Greenland Ini Juga Bau Pipis

Reporter : Nasa
Kamis, 20 Februari 2020 10:34
Nggak Cuma Bahaya, Kuliner Olahan Daging Hiu Greenland Ini Juga Bau Pipis
Hiu dari lautan Greenland diolah menjadi olahan makanan khas Islandia. Baunya busuk, saking busuknya, baunya kayak pipis.

Islandia punya hidangan khas yang sangat unik dan 'bau'. Penduduk setempat menyebutnya sebagai Hakarl yang terbuat dari daging hiu yang difermentasi selama berbulan-bulan. Alasan utama kenapa Hakarl difermentasi adalah karena daging hiu dari lautan Greenland sangat beracun dan berbahaya bagi manusia.

Kabarnya, hiu Greenland mengandung cairan beracun yang merupakan cairan yang melindungi tubuhnya dari dinginnya lautan Greenland. Belum lagi hiu dengan ukuran yang sangat besar mengandung racun kimia limbah manusia dan mengandung kadar amonia yang sanga tinggi. Dengan kandungan berbagai racun tersebut, daging hiu Greenland sudah cukup untuk membunuh manusia.

1 dari 2 halaman

Ilustrasi Hakarl

Menurut laman All that's Interesting, penduduk Islandia ternyata menemukan cara untuk mengolah daging hiu agar tak lagi beracun bagi manusia. Caranya ialah dengan mengubur daging hiu dengan kerikil selama beberapa waktu sampai daging hiu mengandung air yang sangat minim. Kemudian daging hiu diiris-iris dan digantung, agar bisa lebih kering.

Penggantungan daging hiu bisa dilakuka selama berbulam-bulan dengan bau yang sangat menyengat, karena kandungan amonia yang sangat tinggi. Setelah itu Hakarl baru siap untuk dikonsumsi. Biasanya Hakarl akan dipotong kecil-kecil seukuran dadu. Hakarl disebut siap dikonsumsi ketika warna luarnya menjadi kecoklatan.

2 dari 2 halaman

Ilustrasi Hakarl

Katanya, selain baunya yang sangat menyengat dan kurang sedap, rasa Hakarl digambarkan cenderung mirip dengan keju tengik. Penduduk Isalandia biasa memakan Hakarl dengan minuman khusus, agar mereka bisa mencerna dan menikmatinya dengan baik. tertarik mencobanya? Kabaranya Hakarl ini bisa kamu temukan di semua toko grosir yang ada di Islandia.

Beri Komentar