Asal Usul Prasmanan, Budaya Makan Nusantara yang Sudah Diadopsi Sejak Zaman Penjajahan

Reporter : Bagus Prakoso
Sabtu, 1 Februari 2020 11:57
Asal Usul Prasmanan, Budaya Makan Nusantara yang Sudah Diadopsi Sejak Zaman Penjajahan
Prasmanan adalah cara makan yang biasanya dipakai di acara pesta. Ternyata cara makan ini sudah ada sejak zaman penjajahan.

Kalau kita lagi datang ke kondangan, rata-rata makanan yang disajikan dalam bentuk prasmanan, kan? Selain kondangan, acara-acara lain seperti acara kantor atau apapun itu juga terkadang menyajikan suguhan dalam bentuk prasmanan.

Tahu tentang prasmanan kan? Itu lho, penyajian makanan di mana kita mengambil sendiri makanan dengan porsi yang kita inginkan. All you can eat lah. Nah, pernah kepikiran nggak sih, sejak kapan budaya makan dengan bentuk prasmanan ini ada di Indonesia. Kali ini kita akan bahas sejarah prasmanan. Yuk kita simak.

1 dari 3 halaman

Sejarah

Dilansir dari historyofcirebon.id, prasmanan merupakan model penyajian makanan dengan cara meletakan makanan di meja yang panjang. Penikmat makanan biasanya dibebaskan mengambil sedikit atau banyaknya makanan sesuaka hatinya.

Mengutip dari historia.id, Budaya makan dalam bentuk prasmanan itu bukanlah budaya asli Indonesia. Sebenarnya budaya makan kita itu duduk santai di lantai ketika makan dan mengalasi makanan dengan selembar daun pisang atau piring dari jerami atau kayu yang di anyam. Dan, penduduk kita makan memakai tangan, bukan sendok dan garpu.

Budaya ini terjadi karena memang makanan pribumi disiapkan untuk dimakan sesuap-sesuap serta tidak diperlukannya pisau untuk memotong seperti makanan orang Eropa. Orang pribumi biasanya makan dengan sedarhana seperti makan ikan bersama nasi dan sambal.

2 dari 3 halaman

Belanda datang

Ilustrasi Belanda Menjajah Indonesia

Semua berubah ketika Belanda datang. Perubahan berdampak besar kepada seluruh struktur yang ada dalam masyarakat pribumi. Mulai dari perubahan sistem politik, ekonomi bahkan sosial budaya. Budaya tercampur antara budaya timur (pribumi) dengan budaya barat (Belanda).

Selain itu, dampak budaya juga mempengaruhi orang Belanda. Bertahun-tahun tinggal di negeri kita, akhirnya membawa perubahan bagi kehidupan orang Belanda karena lingkungan kebudayaan pribumi yang mempengaruhi mereka. Salah satu kebiasaan yang terbawa ialah kebiasaan makan nasi yang menjadi budaya tersendiri dalam kehidupan orang Belanda.

Kebudayaan makan nasi diberi istilah Rijsttafel. Rijst yang berarti nasi dan Tafel yang berarti meja. Rijsttafel mengemas kegiatan bersantap nasi menjadi sesuatu yang mewah khas Belanda.

Perkembangannya cukup pesat dan dimodifikasi dengan menambahkan alat seperti sendok, garpu, pisau, piring, meja dan kursi. Sayangnya hal ini dilakukan untuk membedakan status orang Belanda dengan orang pribumi.

Menu yang disajikan dalam rijsttafel juga beragam. Mulai dari makanan pribumi hingga Eropa yang tercampur di satu meja. Dikutip dari thread yang dibuat oleh akun twitter @Papaoppah, makanan yang disajikan seperti frikadel, semoor, sesate toesoek, boontjes dan lain-lain.

3 dari 3 halaman

Prasmanan berasal dari Prancis untuk Disajikan Kepada Pekerja Paksa

Dikutip dari historyofcirebon.id, Prasmanan digunakan untuk menamai model penyajian makanan yang berkaitan dengan budaya Prancis. Lho, kok Prancis? Jadi begini, Prancis datang menjajah pulau Jawa karena pada 1799 VOC Belanda bangkrut karena Pemberontakan dan Korupsi. Prancis sempat berhasil mmenguasai daerah jajahan Belanda karena berhasil memenangkan perang yang berkecamuk di Eropa pada 1792-1797.

Belanda resmi menjadi jajahan Perancis dan berhasil menguasai termasuk jajahan Belanda di seluruh dunia. Tidak terkecuali Pulau Jawa yang juga telah dikuasai Prancis.

Nah, orang-orang Prancis punya style yang berbeda dibanding orang Belanda. Termasuk cara penyajian makanan untuk parak pekerja paksa. Yaitu dengan cara menyajikan makanan dengan cara diletakan di atas meja panjang. Sementara para pekerja antri berbaris untuk mendapatkan makanan yang mereka inginkan.

Terus di mana kata prasmanannya? Prasmanan sebenarnya dari kata prasman, atau orang perancis. Ya, prasman itu dari kata " France Man" . Sementara untuk kata " nan" adalah dari kata kegiatan yang berarti Prasmanan adalah melakukan kegiatan orang perancis.

Akhirnya penataan hidangan secara prasmanan ini juga mempengaruhi orang Belanda dengan budaya rijsttafelnya. Perubahan cara penyajian rijsttafel mulai dari aturan duduk dan makan dengan penyajian prasmanan lebih cocok diterapkan untuk pribumi. Akhirnya budaya ini berkembang hingga sekarang dan diadopsi menjadi cara makan di acara-acara pesta.

Ilustrasi Prasmanan

Bagaimana? sudah tahu kan mengapa pesta-pesta saat ini menggunakan konsep prasmanan? Dan mengapa disebut prasmanan. Jangan lupa share ke teman-teman kamu ya. Semoga bermanfaat.

Beri Komentar