© Wellnessmama.com
Santan menjadi bahan makanan yang sangat sering digunakan untuk kuliner khas Indonesia. Beberapa kuliner Indonesia seperti opor, lodeh, rendang, dan masih banyak lagi, merupakan beberapa kuliner Indonesia yang juga memakai bahan santan.
Terbuat dari sari kelapa, santan menghasilkan cita rasa yang sangat gurih sehingga santan sangat sering digunakan di berbagai kuliner Indonesia.
Namun, santan ternyata juga dikenal sebagai bahan makanan yang cepat rusak atau basi. Apalagi jika santan tak disimpan dengan cara yang benar. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui beberapa cara yang harus kamu lakukan ketika menyimpan santan agar santan lebih awet dan tahan lama. Apa saja itu? Melansir dari berbagai sumber, berikut ulasannya, mom!
Santan yang segar hanya bisa bertahan dua hari saja. Namun, kamu bisa membuatnya tahan lebih lama dengan merebusnya bersama garam. Tak usah banyak, kamu hanya perlu merebusnya bersama sejumput garam. Bubuhkan setengah sampai satu sendok teh garam dalam santan. Rebus hingga mendidih dan meletup-letup. Lalu dinginkan.
Setelah merebus, pastikan untuk menyimpannya dalam wadah yang sangat tertutup. Jika disimpan di wadah terbuka, santan akan rentan terkena bakteri dan akan cepat busuk.
Pastikan sebelum menyimpannya, saring santan sebanyak dua kali sampai kotoran benar-benar hilang.
Jangan menyimpan santan dengan wadah yang terbuat dari logam. Hal ini justru akan mempengaruhi rasa asli santan. Tak hanya itu, bagian tutup wadah logam umumnya tak terlalu rapat. Sehingga bakteri akan lebih rentan menempel dan merusak santan.
Setelah direbus dan disimpan dalam kulkas, santan bisa bertahan hingga 4 hari. Kamu bisa memperpanjang kesegaran santan dengan menyimpannya dalam freezer. Jika ingin memakainya kembali, pindahkan santan dari freezer. Biarkan sampai benar-benar mencair.
Yang terakhir adalah ingat tanggal penyimpanannya. Agar lebih membantu, kamu juga bisa menuliskan tanggal penyimpanan pada wadah. Dengan begitu, kamu bisa mengira-ngira masa kadaluwarsa santan yang kamu simpan.