© Unsplash.com/Becca Tapert
Dapur adalah tempat banyaknya kegiatan untuk mengolah bahan makanan menjadi makanan yang siap santap. Ternyata, menurut penelitian dapur merupakan tempat yang paling kotor di rumah.
Melansir dari Daily Meal, ada sekitar 36 persen dari seluruh alat dapur terkontaminasi bakteri berbahaya. Hal ini sangat wajar mengingat bahan makanan mentah yang berasal dari luar ini memang menyimpan beberapa bakteri, sehingga, jika ada sisa di beberapa alat dapur, maka, hal ini justru akan menjadi sarang baru bagi bakteri tersebut.
Nah, berikut ini adalah 7 alat dapur yang ternyata paling banyak mengandung bakteri. Di mana saja itu? Yuk kita simak!
Blender adalah alat yang sering digunakan untuk menghaluskan beragam makanan, seperti jus, bumbu, sampai daging. Sisa makanan yang tertinggal di blender, terutama di bagian bawah pisau yang sulit dibersihkan menjadi tempat bersarangnya bakteri.
Untuk itu, kamu perlu jeli dalam membersihkannya. Disarankan untuk membongkar tiap komponen setiap kali mencucinya. Cara lain adalah dengan mencuci menggunakan air cuka atau baking soda. Lalu blender campuran air tersebut sampai sisa-sisa makanan ikut terangkat.
Pembuka kaleng adalah salah satu alat dapur yang sering didiami bakteri berbahaya. Pasalnya, kita sering malas membersihkannya setelah digunakan. Alat pembuka kaleng yang jarang dibersihkan akan menyebabkan pisau pembuka menjadi berkarat. Selain itu, bakteri dari sisa-sisa sia makanan akan menyebabkan jamur dan bakteri berkembang biak.
Untuk itu, bersihkan alat pembuka kaleng dengan benar. Hal yang harus kamu lakukan adalah dengan merendamnya dengan air panas. Lalu gosok sela-sela pisau menggunakan sikat kecil sampai benar-benar bersih.
Telenan adalah alat yang sering digunakan sebagai tempat untuk memotong bahan makanan. Mulai dari sayuran, daging, sampai ikan. Seringkali kita hanya mencucinya dengan asal tanpa memperhatikan sisa makanan yang masih menempel. Jika dibiarkan, bakteri justru akan bertumbuh dan akan membahayakan jika digunakan kembali.
Agar telenan bisa awet dan bersih, cuci secara berkala dengan campuran air panas dan cuka. Gosok dengan lembut, lalu keringkan menggunakan tissue atau lap bersih sampai kering.
Kulkas menjadi tempat penyimpanan setiap bahan makanan. Terkadang, ada bahan makanan yang tidak bertahan lama meskipun ditaruh dalam kulkas. Bahan makanan tersebut justru akan menyebabkan menyebarnya bakteri ke makanan lain jika dibiarkan terus dalam kulkas.
Bersihkan kulkas secara berkala dari sisa makanan yang busuk dan mengeluarkan bau tak sedap.
Serbet yang digunakan untuk mengeringkan piring ternyata juga salah satu sumber kuman dan bakteri. Pasalnya, serbet menjadi alat untuk mengeringkan dan membersihkan berbagai peralatan dapur lainnya.
Untuk itu, serbet perlu dicuci dengan benar. Cuci kain lap setiap hari setelah digunakan agar risiko keracunan yang disebabkan oleh kuman bisa dikurangi.
Spons adalah alat dapur yang juga menjadi tempat berkumpulnya bakteri. Pasalnya, alat inilah yang menjadi pembersih dari sisa-sisa makanan di piring ataupun alat lainnya. Setelah disimpan dan kita gunakan lagi, alat ini justru akan menjadi penyebar bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.
Untuk menyiasatinya, gantilah spons secara berkala dan jangan biarkan spons lembab.
Menjadi tempat dibuangnya sisa-sisa makanan, wastafel tentu menjadi tempat yang sangat kotor. Meskipun sisa makanan ikut tersapu air besama sabun, namun, kita kadang tak memperhatikan masih adanya sisa-sisa makanan yang mengerak bahkan menjamur. Untuk itu, bersihkan wastafel secara berkala.