Cireng © Shutterstock / Arni's Indonesia
Siapa sih yang nggak mengenal cireng? Makanan yang terbuat dari tepung kanji yang digoreng ini memang sudah cocok di lidah orang Bandung bahkan di lidah orang Indonesia. Teksturnya yang renyah dan kenyal di dalam membuat kudapan ini memang punya penggemar tersendiri.
Nah, kapan sih sebenarnya makanan ini ditemukan? Siapa sih penemunya? Kali ini, diadona.id akan membahas tentang sejarah dari makanan Cireng ini. Yuk kita simak!
Dilansir dari berbagai sumber, cireng ternyata sudah ada sejak tahun 1970 hingga 1980-an. Di tahun-tahun tersebut, cireng sudah banyak terlihat dijual di jalanan oleh para pedagang kaki lima.
Makanan ini dibuat dengan cara menggoreng tepung aci atau tepung tapioka. Setelah matang, makanan ini cocok disajikan bersama bumbu khas cireng.
Namun, meskipun sudah populer di era 1970 hingga 1980-an, belum tahu diketahui secara pasti siapa pembuat cireng pertama kali. Seiring berjalannya waktu, cireng terus mengalami penyebaran. Kini, jajanan ini bahkan sudah bisa dinikmati di seluruh penjuru nusantara.
Bukan hanya Cireng saja, orang Bandung sangat senang membuat makanan dari olahan aci seperti cilok, cimol, seblak, dan banyak lagi. Ternyata, ada filosofi tersendiri mengapa masyarakat Bandung sangat menggemari makanan dari Aci.
Sejak zaman penjajahan, masyarakat Bandung sangat ingin menciptakan makanan-makanan ringan yang mudah diterima oleh masyarakat. Hal ini karena kondisi sulit masyarakat Bandung untuk mendapatkan makanan seperti beras, roti dan gandum yang dibawa oleh Belanda. Pada akhirnya mereka berinisiatif untuk menciptakan makanannya sendiri.
Salah satunya adalah tepung aci yang terbuat dari singkong yang mudah ditemukan oleh masyarakat pada saat itu. Dan yang menjadi makanan olahan singkong yang nge-hits di zaman penjajahan adalah oyek.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan makanan dari olahan singkong berkembang menjadi tepung aci dan terciptalah cireng, cilok, cimol, ciu, cimin, seblak, dan makanan olahan lainnya.
Selain membuat makanan dari aci, orang Bandung memang suka memberi nama singkatan pada makanannya. Ternyata, dilansir dari berbagai media, hal ini karena watak orang bandung yang lebih berpikir sederhana dan membuat semua menjadi simpel.
Dikutip dari Balasoka, orang Sunda terkenal karena keramahan dan sifat easy going-nya. Jadi orang Sunda itu nggak suka berpikir ribet. Menamai makananpun juga yang mudah diingat.
Kini, Cireng telah berkembang dengan berbagai varian rasa. Sajian cireng juga bervariasi dengan aneka saus bumbu.
Kamu sekarang bahkan banyak menemui cireng dengan kemasan frozen atau cireng beku yang siap untuk digoreng. Selain lebih awet, makan cireng jauh lebih praktis karena tinggal memanaskannya saja.