© Hungryonion.org
Penang menjadi salah satu destinasi wisata kuliner yang ramai jika berkunjung ke Malaysia. Nah, bagi kamu yang belum tahu, ada makanan yang menjadi primadona di Penang, yakni Kuey Sup Tehy atau lebih dikenal Kuey Teow Thng. Seperti apa sih makanan ini? Yuk kita simak.
Kuey Teow Thng ini memiliki bahan utama irisan daging ayam atau bebek rebus, sayuran, kuey teow, bawang putih goreng dan kuah kaldu. Yang menjadi peran penting di sini adalah kuah kaldunya. Salah satu restoran yang menjual Kuey Teow Thng yang terenak adalah yang berada di Restoran Hock Seng Kopitiam di Ara Damansara, Petaling Jaya.
Dikutip dari The Star, Kenny Tung Keow Ping, mendirikan salah satu kedai Kopi Cina tertua di pulau itu, namanya Penang Road Kek Seng yang sudah berusia 114 tahun. Kenny yang kini sudah berusia 62 tahun, tidak lagi membuat sup karena sudah pensiun enam tahun lalu ketika putranya Darren Tung Sheng Fuh memutuskan untuk berdagang Kuey Teow Thng.
Menurut Kenny, kunci semangkuk Kuey Teow Thng adalah kaldu supnya. Seseorang nggak akan bisa membuat Kuey Teow Thng yang enak jika nggak meluangkan waktunya berjam-jam untuk membuat kaldu yang enak.
Ia mengatakan, kaldunya direbus selama enam jam, dari jam 10 malam hingga jam 4 pagi. Setidaknya, ia memerikasa empat kali untuk memastikan suhunya tepat. Resep itu adalah milik kakek dan ayahnya yang kemudian mengajari Kenny cara membuat sup. Selain itu, dia menggunakan Pot alumunium.
Darren, putra dari Kenny menjelaskan perjuangan yang ia hadapi selama enam bulan pertama berbisnis. Dia harus membawa panci besar berisi kaldu melalui jalur sempit dan tangga sebelum dimuat ke dalam mobil untuk diangkut ke kedai. Selain itu, ia juga sempat bereksperimen dengan yee me dan mie instan. Namun akhirnya ia memutuskan bahwa Kuey Teow adalah yang paling cocok dengan kaldu khas keluarganya ini.
Mereka sekarang menjual sekitar 100 mangkung Kuey Teow Thng sehari. Pada akhir pekan bisa mencapai 130 mangkuk. Pembeli ada yang suka memakan secara terpisah dengan kuah. Untuk harganya sendiri dibanderol dengan harga 6,50 RM atau Rp 23 ribu. Namun akibat pandemi corona COVID-19, restoran ini hanya menerima pesanan untuk dibawa pulang hingga 31 Maret 2020 nanti.