© 2023 Shutterstock.com
Tips memotong buah apel bisa kalian praktekkan agar buah yang satu ini tidak cepat berubah warna setelahnya. Apel merupakan buah yang banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya yang manis, asam, segar serta teksturnya yang renyah dan juicy.
Buah apel selain memiliki rasa dan tekstur yang lezat, juga memiliki banyak kandungan gizi dan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Dilansir dari halodoc.com, buah apel mengandung air, karbohidrat, serat, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, vitamin C, folat, dan beta karoten. Selain itu, apel juga memiliki kandungan antioksidan dan mineral yang tinggi.
Sayangnya, apel merupakan buah yang mudah mengalami perubahan warna setelah dikupas dan dipotong. Hal ini dikarenakan terjadinya proses oksidasi enzimatik yang disebabkan oleh paparan langsung buah apel dengan oksigen udara.
Proses oksidasi pada apel biasanya ditandai dengan berubahnya warna buah dari putih menjadi kecoklatan. Meskipun oksidasi tidak berarti buah apel busuk, namun dapat mempengaruhi tampilan buah menjadi tidak menarik.
Karena itu, perlu trik khusus untuk mengupas apel dan memotongnya dengan tepat. Berikut tips yang sudah dirangkumkan diadona.id buat kamu ikuti di rumah!
Pilihlah buah apel yang segar karena memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan yang memiliki kerusakan. Cara memilih buah apel yang segar dapat dilihat dari warna kulitnya yang cerah merata, teksturnya yang kencang dan halus, serta bebas dari kerusakan seperti goresan atau bercak pada kulitnya.
Buah apel segar juga cenderung memiliki rasa yang lebih manis dan enak. Selain itu, teksturnya juga cenderung lebih renyah dan juicy jika buahnya segar. Karena itu, untuk mendapatkan apel dengan kualitas dan rasa yang terbaik, pilihlah buah yang segar dan matang.
Sebelum apel dipotong, cuci bersih terlebih dahulu buahnya dengan menggunakan air mengalir. Lakukan proses pencucian apil sambil digosok-gosok kulitnya agar benar-benar bersih.
Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida yang menempel pada kulit apel. Bakteri dan mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang di kulit apel yang tidak dicuci dengan benar.
Rendamlah bual apel di air garam setelah dipotong. Proses perendaman dengan air garam ini bertujuan agar buah apel tidak cepat mengalami pembusukan dan perubahan warna.
Garam dikenal sebagai bahan yang dapat membantu menghentikan proses oksidasi atau pembusukan. Garam memiliki sifat anti mikroba yang dapat memperlambat proses pertumbuhan bakteri dan jamur yang bisa menyebabkan pembusukan.
Perendaman apel dalam larutan air garam cukup dilakukan selama 5 menit. Gunakan garam cukup setengah sendok teh saja, jangan terlalu banyak agar rasa buah apel tidak berubah. Bilas dengan air bersih setelah apel direndam, kemudian keringkan buahnya dengan menggunakan tisu.
Selain garam, kamu juga bisa merendam apel yang sudag dipotong di air madu. Cukup campurkan dua sendok makan madu dengan secangkir air, aduk hingga larut, kemudian rendam potongan apel selama 1-5 menit.
Hal ini bertujuan untuk mencegah apel berubah warna menjadi coklat setelah dipotong. Madu dapat membantu memperlambat terjadinya oksidasi dan pertumbuhan mikroorganisme pada buah apel karena memiliki sifat antimikroba dan antioksidan.
Meskipun perendaman dengan menggunakan madu efeknya tidak sekuat asam. Akan tetapi, madu dapat membentuk lapisan pelindung yang bisa mengurangi kontak buah apel dengan udara sehingga dapat memperlambat proses oksidasi.
Lemon ternyata juga bisa membantu mencegah oksidasi pada buah apel yang sudah dipotong. Hal ini dikarenakan lemon mengandung asam sitrat yang bersifat antimikroba dan antioksidan.
Asam sitrat dapat membantu menghentikan atau memperlambat reaksi oksidasi yang dapat menyebabkan perubahan warna pada buah apel setelah dipotong. Asam sitrat dalam jus lemon akan membentuk lapisan tipis yang bisa melindungi buah apel dari paparan udara dan menghambat perubahan warna.
Caranya cukup mudah, campurkan tiga sendok makan perasan lemon dan air dalam wadah, kemudian masukkan buah apel yang sudah dipotong dan rendam selama beberapa menit. Perhatikan jumlah perasan lemon yang digunakan, jangan menambahkan terlalu banyak agar rasa buah apel tidak berubah menjadi asam.
Selain menggunakan campuran bahan-bahan, ternyata air tanpa biasa juga dapat membantu memperlambat proses oksidasi atau perubahan warna pada buah apel. Caranya mudah, rendam apel yang sudah dipotong dalam air dengan suhu ruang selama beberapa menit.
Setelah itu masukkan apel ke dalam kantong atau wadah yang kedap udara. Air dapat membentuk lapisan tipis pada permukaan apel, sehingga dapat mengurangi kontak langsung dengan oksigen udara dan memperlambat oksidasi.
Ketika sedang memotong dan mengupas kulit buah apel, terkadang membutuhkan waktu yang lama sehingga menyebabkan apel terpapar langsung dengan udara. Hal tersebut kemudian dapat menyebabkan terjadinya oksidasi dan perubahan warna pada buah apel.
Untuk mengatasi hal tersebut, potonglah buah apel di bawah air mengalir. Ini bertujuan agar apel tidak terkena kontak langsung dengan udara karena terdapat perlindungan dari air yang mengalir tersebut.
Semakin berkurangnya kontak langsung apel dengan udara, maka semakin lambat pula terjadinya proses oksidasi pada buah.
Setelah dipotong dan dikupas, simpanlah apel dalam wadah yang kedap udara. Cara ini merupakan langkah yang efektif untuk memperlambat proses oksidasi pada buah apel.
Oksidasi terjadi ketika enzim polifenol oksidase bereaksi dengan oksigen udara, sehingga menyebabkan perubahan warna dan tekstur pada buah. Menyimpan buah apel dalam wadah yang kedap udara dapat membantu mengurangi apel terpapar langsung oleh udara.
Selain itu, penyimpanan dalam wadah juga membantu agar apel tidak terkontaminasi dengan makanan atau bahan lain sehingga kebersihan dan kualitasnya tetap terjaga.
Itulah tadi sederet tips memotong buah apel agar warnanya tidak cepat berubah kecoklatan dengan mudah. Untuk hasil yang lebih maksimal, kalian bisa mengkombinasikan beberapa tips di atas agar dapat menghasilkan apel yang segar, berkualitas, dan tidak berubah warna.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat ya!
Penulis: Hasna Hafidhah Adellia P.