© 2023 Shutterstock.com
Hari Raya Idul Adha sebentar lagi tiba. Biasanya, di moment ini hampir seluruh masyarakat Musil di dunia akan memasak daging kurban.
Nah, mengolah daging kurban setelah penyembelihan tidaklah mudah. Sebab, jika asal daging justru akan terasa alot dan bau prengus.
Hal itu akan menjadikan masakanmu di momen tersebut tidak sedap. Karena itu, penting untuk mengolah daging kurban secara tepat ya!
Berikut diadona.id rangkumkan dari berbagai sumber tips mengolah daging kurban yang bisa diterapkan di rumah. Yuk, simak!
Tidak mencuci daging saat akan disimpan adalah cara paling tepat agar menghasilkan terkstur empuk! Mencuci daging kurban sebelum dimasak justru membuatnya menjadi alot dan bau prengus.
Jika mencucinya, maka bakteri yang tumbuh dari kontaminasi cairan pada daging sapi tersebut justru menjadikan daging lebih cepat busuk. Jika sudah terkena air, disarankan untuk segera mengolah daging.
Jika mendapatkan daging kurban yang masih fresh, pastikan untuk menyimpannya dengan tepat. Lakukan pembersihan daging menggunakan kain bersih atau tisu dengan cara menepuk-nepuk daging hingga bersih dari kotoran.
Kemudian, potong-potong daging sesuai selera dan masukkan ke dalam wadah kedap udara. Lalu, simpan daging di freezer agar kesegarannya terjaga.
Dibandingkan mencuci daging, lebioh baik memasaknya pada suhu yang tepat. Cara ini dinilai jauh lebih baik untuk membunuh bakteri.
Baik itu daging sapi, kambing muda dan domba harus dimasak dengan suhu masak sekitar 63 derajat Celsius. Panaskan kembali sisa makanan hingga 70 derajat Celsius sebelum dimakan kembali ya!
Aroma daging bau prengus yang kurang sedap dapat dihilangkan dengan menambahkan perasan jeruk nipis. Selain itu, jeruk nipis juga membantu menghilangkan bakteri.
Cukup dengan membalur daging seluruhnya dengan air perasan jeruk nipis, lalu biarkan sekitar 30 menit sebelum diolah.
Saat akan memasak daging kurban, kamu harus memperhatikan cara potongnya. Hal sederhana ini berpengaruh terhadap tekstur daging yang dihasilkan.
Sebaiknya hindari memotong daging yang searah serat, tetapi potong dengan berlawanan arah serat. Perhatikan juga bentuk dan ukuran daging sesuai jenis masakan yang ingin dimasak.
Ini bisa menjadi salah satu alterntif untuk membuat daging terasa empuk. Sebelum mengolahnya, pukul-pukul daging menggunakn ulekan atau pemukul khusus daging.
pastikan kamu memukul daging dengan perlahan di kedua sisi gar serat tidak terlalu hancur. Lakukan beberapa kali untuk menghasilkan tekstur yang empuk.
Panci presto akan memproses pemasakan daging dengan tekanan tinggi, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk memasak lebih cepat dan hasilnya tekstur daging pun empuk.
Selin praktis, penggunaan panci presto untuk memasak daging juga lebih hemat gas lho!
Bahan-bahan alami seperti teh dan jahe sangat bermanfaat untuk proses pengempukan daging lebih cepat. caranya, rendam daging selama kurang lebih 30 menit pada teh hitam atau lumuri dengan jahe.
Selain membuat daging lebih cepat empuk, bahan alami ini akan membuat aroma lengur pada daging menghilang.
Ambil selembar daun pepaya, lalu jadikan sebagai pembungkus daging. Diamkan 30 menit dan daging siap diolah.
Bisa juga dengan memanfaatkan buah nans. Haluskan terlebih dahulu buah nanas, selanjutnya marinasi daging dengan buah tersebut.
Tapi, jangan terlalu lama agar rasa asam pada nanas tidak memengaruhi rasa asli daging ya!
Teknik merebus daging dengan tepat perlu dilakukan agar didapati rasa yang empuk. Dalam hal ini, gunakan metode 5-30-7.
Caranya mudah, potong-potong daging terlebih dahulu dan bersihkan. Kemudian rebus daging selama lima menit, lalu matikan kompor dan tutup rapat panci serta diamkan selama 30 menit.
Selanjutnya, rebus kembali daging selama 7 menit, cek tekstur daging ya!
Itulah tips mengolah daging kurban agar empuk dn tidak bau, semoga bermanfaat ya!
