© 2023 Shutterstock.com
Tips menumis terong bisa dijadikan acuan untuk mengolah makanan berbahan dasar terong. Biasanya, menu tumisan ini menggunakan jenis terong ungu untuk hasil yang lebih lezat.
Menu tumis terong ini cocok untuk lauk makan dengan nasi hangat. Jenis terong sebenarnya beragam, mulai dari terong hijau, hitam, jingga, putih, dan ungu.
Namun, terong ungu lebih sering digunakan untuk berbagai hidangan masakan sederhana. Seperti, dari terong ungu goreng, tumisan, hingga dipanggang yang memberikan warna dan rasa yang khas pada masakan.
Dilansir dari halodoc.com, mengonsumsi terong banyak manfaatnya bagi kesehatan.Terong ungu misalnya, dapat membantu tubuh untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti perut kembung dan sembelit.
Terong ungu juga berperan sebagai serat karena kaya akan kandungan prebiotik yang mampu meningkatkan populasi dari bakteri baik di usus.
Olahan terong ungu adalah salah satu yang sering dikonsumsi untuk menjadi hidangan yang enak. Salah satunya tumisan terong, yang memiliki tekstur daging yang lembut.
Caranya praktis dan bahan yang mudah didapatkan. Simak tips menumis terong dibawah ini yuk!
Pastikan memilih terong yang segar dan berkualitas sebelum berencana untuk mengolahnya. Terong ungu yang segar memiliki warna kulit yang cerah dan merata.
Tekstur kulitnya juga mulus dan halus serta tidak keriput dan lembek. Hindari untuk memilih terong ungu yang memiliki bintik-bintik coklat atau bekas lecet yang parah, tampak pucat dan berkerut. Untuk mendapat terong yang memiliki banyak air dan daging, pilih terong yang terasa berat saat diangkat.
Terong yang terasa berat memiliki banyak daging dan air.
Jangan lupa untuk menyimpan terong ungu di tempat yang sejuk dan kering agar kesegarannya tetap terjaga.
Terong yang dibeli dari atau pasar tidak dipungkiri terkontaminasi dengan debu, kotoran, dan pestisida. Karena itu sebelum mengolahnya, cuci terong dengan air yang mengalir untuk menghilangkan kotoran yang mungkin menempel pada kulitnya.
Kemudian rendam terong yang sudah dipotong sesuai selera dengan air garam untuk mengurangi atau menghilangkan rasa pahit. Setelahnya cuci bersih dan siap untuk diolah.
Memotong terong juga dapat memudahkan proses memasak lho! Karena itu pastikan kamu memotong terong dengan tepat sebelum mengolahnya.
Kamu bisa membentuk potongan dadu, memanjang, dan irisan tipis. Pemotongan terong yang tepat akan membantu mempercantik penampilan hidangan. Sehingga saat akan dimakan terasa makin nikmat deh!
Olahan terong ungu yang ditumis, tidak perlu banyak menggunakan minyak. Cukup beri 2 sendok minyak yang sudah dipanaskan diatas wajan dengan api yang sedang-tinggi.
Tumis terong sambil diaduk terus hingga tekstur terong sedikit lembek dan tetap kering di bagian luarnya. Jangan banyak menggunakan minyak yang banyak atau berlebih, karena tekstur akhir terong lebih mengarah ke terong goreng yang basah dan lembek.
Minyak yang sudah panas langsung tambahkan bahan tambahan, seperti bawang putih dan bawang merah (jika ingin menambahkan). Kemudian tumis bawang putih hingga berubah kecoklatan, lalu masukkan terong ungu yang akan ditumis.
Tumis terong sekitar 3-5 menit saja atau sampai berwarna coklat keemasan. Lanjutkan dengan menambahkan bahan tambahan, seperti tahu dan tempe (jika ingin menambahkan).
Jangan meninggalkan terong saat ditumis agar terong tidak matang di satu bagian saja. Pastikan untuk selalu mengaduk tumisan terong agar matang merata.
Untuk menghasilkan tumisan yang enak dan gurih tentunya membutuhkan bahan tambahan lainnya. Diperlukan juga bawang putih, bawang merah, daun bawang, saus tiram, dan kecap manis.
Pastikan untuk menambahkan bahan dan bumbu tambahan lainnya karena dapat berperan penting dalam pembentukan tekstur dan rasa tumis terong yang lezat. Selain menambahkan bumbu dapur, kamu juga bisa menambahkan topping lainnya untuk tumisan terong. Seperti, tahu, tempe, hingga teri agar hidangan lebih menarik dan bervariatif.
Itulah beberapa tips menumis terong yang bisa kamu coba di rumah untuk menu masakan sederhana, Hidangan ini cocok untuk lauk pendamping dengan nasi hangat. Semoga bermanfaat!
Penulis: Safira Salsabillah Maharani