© 2024 Freepik.com/valeria_aksakova
Tips menyimpan lauk berbahan sayuran perlu diperhatikan dengan tepat. Sebab, jika salah, sayur yang kamu simpan justru akan menyebabkan cepat busuk, lembek, dan mudah berjamur.
Sayuran menjadi slah satu bahan makanan yang seakan wajib tersedia di rumah. Selain bisa diolah menjadi beragam masakan, sayuran juga kaya akan sumber vitamin dan mineral penting yang menunjang kesehatan tubuh.
Tak ayal, kebanyakan orang akan membeli sayuran dalam jumlah banyak untuk disimpan dan digunakan sewaktu-waktu. Namun, sayur-sayuran mudah busuk dan layu jika tidak disimpan dengan benar.
Hal ini karena sayuran yang memiliki kadar air cukup tinggi. Meski disimpan di dalam kulkas, sayuran juga tidak bisa bertahan cukup lama jika asal menyimpannya.
Berikut ini diadona.id rangkumkan dari berbagai sumber, tips menyimpan lauk berbahan sayuran yang tepat!
Perlu diperhatikan, saat menyimpan sayur jangan disimpan bersamaan dengan buah di dalam kulkas. Hal ini karena buah menghasilkan zat etilen yang membuat bahan makanan lain lebih cepat matang.
Jika sayur bercampur dengan buah, maka justru akan menjadikannya lebih mudah layu. Karena itu, pisahkan tempat penyimpanan antara sayur dan buah-buahan di dalam kulkas.
Kamu bisa meletakkan bagian sayur di rak terpisah dengan bagian buah ya.
Sebelum mulai menyimpan sayuran, perlu juga untuk memperhatikan kondisinya. Sayuran yang akan disimpan sebaiknya dipilah-pilah terlebih dahulu.
Pastikan sayuran masih dalam kondisi segar sebelum disimpan di kulkas. Jika menemui sayuran dalam kondisi rusak atau layu, sebagiknya dibuang saja agar tidak menyebar ke bagian launnya.
Untuk sayuran berakar, akan lebih baik jika bagian akarnya dipotong terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari bakteri yang dapat merusak kesegaran sayuran.
Sebelum menyimpan sayuran di dalam kulkas, maka sebaiknya bersihkan dengan dicucu di air mengalir. Ini untuk membasmi bakteri yang masih menempel pada sayur.
Jika tidak dibersihkan, bakteri justru akan menyebabkan sayuran cepat busuk saat disimpan. Namun, setelah proses pencucian langsung keringkan dengan tepat.
Tiriskan sayuran setelah dicuci dari sisa-sisa air. Jangan mengeringkan sayur dengan lap. Pindahkan ke wadah, lalu simpan di dalam kulkas.
Memotong sayuran sebelum disimpan di dalam kulkas ternyata tidak disarankan. Sebab, hal ini justru dapat mempercepat proses pembusukan pada sayuran.
Sayuran justru lebih baik jika disimpan dalam kondisi utuh. Sehingga terhindar dari pembusukan dan cepat layu. Jika ingin disimpan lebih lama, sayur dapat diblansir terlebih dahulu sebelum disimpan di kulkas.
Tidak semua sayuran bisa disimpan bersamaan. Bahkan, cara penyimpanannya pun berbeda.
Untuk sayuran anti air, seperti tauge dan jenis jamur-jamuran maka simpan dengan dibungkus kertas. Pastikan sayuran segar dan tidak basah ya.
Kemudian, bungkus dengan kertas sayuran tersebut baru masukkan di dalam kulkas. Ini berlaku juga untuk sayuran berbonggol sepertu kembang kol, kubis, sawi putih, pokcoy dan sebagainya.
Namun, untuk sayuran berbonggol cukup bagian bonggolnya saja yang citutup dengan kertas. Pastikan sebelum dibungkus sayuran sudah benar-benar kering.
Jenis sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, caisim dan lain sebagainya maka bisa dimasukkan ke dalam plastik sebelum masuk ke dalam kulkas. Gunakan plastik zip lock untuk menghindari udara luar.
Untuk jenis bayam dan kangkung. petik bagian yang masih muda saja lalu masukkan ke dalam plastik dan disimpan. Sementara, jenis sawi hijau, kailam seledri, sebaiknya buang bagian yang tua.
Pastikan saat menyimpannya tidak dalam kondisi basah. Penyimpanan ini juga bisa digunakan untuk jenis sayuran lain, seperti buncis, wortel, jagung manis, labu siam, terong, pare, kacang panjang dan lainnya.
Karena memiliki kadar air yang cukup tunggi, maka sayuran yang akan disimpan perlu diperhatikan dengan tepat. Air pada sayuran ini dapat memberi kelembaban dan menjadikan sayur lebih awet.
Kondisi tersebut tentunya harus dengan penyimpanan dengan sirkulasi udara yang baik. Maka, bungkus sayur dalam wadah plastik yang dilubangi atau jaring buah termasuk kertas tisu.
Peletakan kertas tisu ini akan membantu menyerap suhu dalam kulkas, sehingga membuat sayuran lebih awet saat disimpan.
Meski disimpan dalam kulkas, ada juga sayuran yang tidak bisa bertahan lama. Sehingga, agar tidak terbuang sia-sia begitu saja, sebaiknya ketahui masa ketahanan sayuran,
Misal, untuk sayuran berdaun hijau umumnya hanya mampu bertahan 3-5 hari saja, Sedangkan, sayuran hijau tanpa daun mampu bertahan sampai 7 hari.
Sementara itu, untuk sayuran jenis umbi-umbian dan berbatang akan bisa bertahan hingga 3 minggu di dalam kulkas.
Kulkas yang bersih tentunya akan menjadikan penyimpanan sayuran lebih awet. Karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kondisi kulkas agar selalu bersih.
Jika kulkas kotor, maka akan mempengaruhi sirkulasi udara di dalamnya. Hal ini pun nantinya akan berpengaruh pada sayuran yang disimpan.
Kulkas yang kotor juga dapat memunculkan berbagai bakteri yang dapat menempel pada sayuran dan membuatnya lebih cepat busuk.
Suhu kulkas juga memainkan peran penting dalam menjaga kualitas sayuran. Umumnya, suhu yang baik berada di angka 1-4 derajat Celsius untuk menjaga kesegaran sayuran.
Gunakan bagian lemari es yang sesuai, seperti laci sayuran, untuk memudahkan penyimpanan dan mengurangi risiko tumpukan yang dapat merusak sayuran.
Jika suhu lebih tinggi dari angka tersebut, maka justru berpotensi membuat bakteri berkembang lebih cepat.
Ada beberapa sayuran yang rupanya tidak cocok untuk disimpan di dalam kulkas. Misalnya, tomat, kentang, dan daun kemangi.
Tomat tidak bisa disimpan di dalam kulkas karena justru akan menghambat proses pematangannya. Sedangkan, kentang akan lebih baik disimpan di suhu ruang tapi di tempat gelap dan terhindar dari sinar matahari.
Daun kemangi tidak dapat disimpan di dalam kulkas karena udara dingin justru membuatnya lebih cepat layu.
Nah, bagaimana untuk sayuran yang sudah diolah menjadi masakan? Cara paling mudahnya adalah menyimpannya di dalam wadah kedap udara.
Pastikan wadah yang digunakan tidak akan bocor agar tidak tercemar bahan lainnya. Lalu, simpan di dalam kulkas untuk bisa digunakan kembali saat akan memakannya.
Cukup keluarkan dari kulkas, lalu hangatkan sebentar untuk kembali memakan hasil olahan sayuran.
Itulah tips menyimpan lauk berbahan sayuran yang bisa diterapkan di rumah. Dengan tips di atas, maka sayiran akan terjaga kesegarannya dengan baik. Semoga bermanfaat.