© 2024 Shutterstock.com
Tips merebus iga tanpa presto bisa kamu jadikan acuan sebelum mengolah menggunakan bahan makanan yang satu ini. Memasak iga memang terbilang susah-susah gampang, pasalnya dagingnya merupakan paling dekat dengan tulang.
Padahal, daging iga sapi merupakan salah satu yang bisa dijadikan menjadi berbagai olahan masakan. Mulai dari sop iga, iga bakar, iga goreng dan masih banyak lainnya.
Namun, mengolah iga agar empuk membutuhkan waktu dan teknik yang tepat. Salah satu cara yang paling umum digunakan untuk mengempukkan iga adalah menggunakan panci presto. Presto dapat membantu mempercepat proses pematangan iga sehingga dagingnya menjadi empuk.
Tapi, bagaimana jadinya jika tidak memiliki presto? Tak perlu khawatir berlebih ya, karena kamu tetap bisa merebus daging iga dan membuatnya empuk sempurna dengan waktu yang tak terlalu lama.
Dengan beberapa tips dan trik yang tepat, merebus iga tanpa presto akan menghasilkan daging yang empuk dengan optimal lho! Simak yang berikut!
Teknik perebusan untuk iga sapi perlu menjadi perhatian untuk menghasilkan daging yang empuk merata. Tahapan ini bisa dilakukan dengan beberapa langkah, pertama masak air hingga mendidih dan masukkan iga sapi sebentar saja.
Setelah itu, cuci iga dan tiriskan, lalu buang air rebusan pertama. Proses perebusan pertama ini dimaksudkan untuk membuang kotoran yang menempel pada permukaan iga sapi.
Selanjutnya, didihkan lagi air dalam panci dan masukkan kembali iga yang telah dicuci bersih. Untuk tahapan perebusan kedua ini cukup dilakukan dengan api kecil atau disebut simmering.
Perebusan daging iga disarankan selalu menggunakan api kecil. Biasanya, ini masuk dalam tahapan kedua proses perebusannya.
Teknik ini dilakukan untuk menjaga tekstur dari daging iga. Jika menggunakan api besar, justru tekstur daging pada iga akan terlalu cepat hancur.
Selain itu, penggunaan api besar juga akan membuat bentuk dari daging iga berubah. Kamu bisa mengecek tekstur iga dengan cara mencongkelnya dengan pisau atau garpu saat proses memasaknya ya.
Saat proses perebusan daging iga sapi, jangan membuka tutup panci. Perlu diperhatikan, saat proses perebusan panci harus selalu tertutup rapat.
Teknik ini dilakukan agar proses pematangan daging iga sapi lebih merata. Selain itu, teknik tidak membuka tutup panci saat perebusan juga akan membuat daging semakin lebih cepat empuk.
Proses pengempukan daging dibutuhkan waktu. Hal ini bergantung seberapa besar ketebalan dan serat dari daging iga itu sendiri.
Setelah iga matang, jangan langsung buka tutup panci dan ditiriskan. Namun, biarkan iga istirahat sejenak sebelum diolah menjadi berbagai masakan.
Dalam artian, setelah proses perebusan kedua diamkan sekitar 30 menit dalam kondisi panci tertutup rapat. Proses istirahat ini memungkinkan proses pengempukan daging iga lebih optimal.
Baru setelahnya, kamu bisa mengangkat iga sapi dan meniriskan untuk diolah menjadi masakan. Dengan proses ini, saat akan dimasak kamu akan mendapati iga yang lebih juicy, lembut, dan semakin lezat.
Selayaknya proses perebusan daging bisa, guna mempercempat proses pengempukan pada daging iga juga perlu dilakukan marinasi. Jika biasanya proses pengempukan daging menggunakan nanas dan daun pepaya, untuk iga sapi kamu bisa melakukan teknik marinasi dengan bumbu lainnya.
Jadi, setelah daging dipotong-potong, gunakan tiga bumbu dapur, yakni merica bubuk, tepung maizena dan kecap asin. Rendam daging iga ke dalam campuran bumbu-bumbu tersebut dan biarkan meresap sekitar kurang lebih 30 menit.
Tak perlu dibilas dengan air, namun setelahnya kamu bisa langsung memasak daging iga menjadi berbagai olahan masakan. Penggunaan tepung maizena dalam proses marinasi ini diyakini dapat mengubah tekstur daging menjadi lebih empuk.
Itulah tips merebus iga tanpa presto yang bisa kamu praktikkan di rumah sebelum mengolahnya menjadi berbagai masakan. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat ya!
