© Unsplash.com/Jonathan Pielmayer
Roti adalah makanan sehari-hari masyarakat di dunia. Sumber karbohidrat ini adalah makanan pokok pelengkap lauk pauk. Bahkan, meskipun di Indonesia makanan pokoknya adalah nasi, namun roti tetap eksis di Indonesia dan biasa dikonsumsi di pagi hari. Nggak heran kalau roti termasuk makanan pokok yang masih eksis hingga saat ini.
Namun, pernah kepikiran nggak sih, bagaimana orang bisa menemukan roti? Dan, sejak kapan sih, makanan pokok ini ada di masyarakat? Nah, ternyata, Roti udah eksis sejak zaman romawi kuno. Bahkan, roti tertua di dunia telah ditemukan dan diperkirakan berusia ribuan tahun. Seperti apa, ya?
Melansir dari Phinemo, penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Proceeding of the National Academy of Science menyebutkan bahwa keberadaan roti tertua di dunia ini ditaksir memiliki usia sekitar 14.400 tahun. Peneliti juga memperkirakan jika roti ini dulunya dibuat oleh para kelompok pemburu yang memanen tanaman gandum liar.
Sementara itu, melansir dari CNN, sisa-sisa roti temuan itu terbuat dari sereal yang dibumbui dengan parutan umbi. Hal ini diungkapkan oleh Amaia Arranz Otaegui, penulis utama penelitian ini. Menurutnya, umbi ini memiliki rasa sedikit manis dan sedikit asin dan memiliki tekstur tajam.
Dalam laporan tersebut, tercatat ada bahan-bahan artefak roti yang cukup sulit ditemukan. Kemudian, proses pembuatan roti relatif tidak ekonomis. Mereka harus memanen gandum liar, memisahkan biji, menggilingnya, membuat adonan sampai memasaknya.
Ini yang membuat masyarakat pada masa berburu dan meramu menganggapnya sebagai makanan mewah.
Kemudian, Profesor Dorian Fuller, ahli sereal prasejarah di Institute of Archaeology juga menanggapi temuan ini. Mengutip dari The Independent, menurutnya, penemuan ini menunjukkan bahwa makanan menjadi sesuatu yang lebih dari hanya sekedar makanan.
" Ini menunjukkan bahwa orang-orang dari 14.000 tahun lalu telah mengonsumsi makanan untuk alasan sosial, budaya, dan ideologi potensial," sambungnya.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini juga disebut menunjukkan pembuatan roti mungkin pada akhirnya membantu memotivasi orang untuk mulai membudidayakan sereal. Dengan kata lain, hal ini telah mengarah pada kelahiran budaya pertanian.
Jadi, bukan pertanian yang membawa pada penemuan roti, melainkan sebaliknya.
" Produksi masakan berbasis roti adalah salah satu motivasi di balik orang yang mengembangkan pertanian di Timur Tengah. Dari sana, pertanian dan roti menyebar ke Eropa dan Afrika Utara," ungkap Profesor Fuller.
Nah, itulah bagaimana roti tertua ditemukan. Meskipun begitu, penelitian roti ini masih akan dilanjutkan dan bisa mungkin akan menghasilkan fakta-fakta dan hipotesis-hipotesis baru.