© Matcah-jp.com
Jepang memang punya banyak makanan unik yang bisa dieksplore. Bahkan, kini restoran Jepang memang sudah menjamur di Indonesia.
Nah, kali ini, kita akan ngebahas tentang salah satu kuliner Jepang yang gak kalah nge-hits. Ya, namanya adalah Gyutan. Siapa yang udah pernah makan, nih?
Gyutan sejatinya adalah sebuah makanan khas dari kota Sendai berupa olahan lidah sapi. Gyutan sendiri memang diambil dari bahasa Jepang yakni " Gyu" sapi dan " tan" dari ucapan bahasa Inggris " tongue" yang berarti lidah.
Gyutan adalah hidangan lidah sapi yang dimasak dengan cara dipanggang di atas arang. Gyutan sendiri sangat cocok dipadukan bersama acar dan dimakan dengan nasi putih. Selain itu, Gyutan sangat cocok dipadukan dengna sop buntut.
Gyutan juga bisa bisa disajikan dengan nasi kare, dalam sup daging sapi, maupun dibuat sebagai karaage.
Gyutan muncul di Sendai sekitar tahun 1948 setelah perang dunia 2. Seorang pemilik restoran yakitori bernama Sano Keishiro, saat itu ingin membuat menu baru yang nggak bisa ditiru oleh restoran lain. Ia terinspirasi dari sajian khas Perancis yakni sup lidah sapi. Namun ia ingin membuatnya dengan teknik memasak lain.
Restoran pencetus Gyutan ini masih ada hingga saat ini bernama Tasuke dan masih menjadi salah satu rekomendasi tempat terbaik untuk menikmati gyutan. Lidah sapi yang disajikan sudah melalui proses dibumbui sehari sebelumnya menggunakan garam dan juga lada supaya lebih meresap. Nggak heran kalau rasa lidah sapi dari restoran Tasuke sangat digemari masyarakat.
Untuk bisa menikmatinya, harganya sangat bervariasi mulai dari 1.000 yen hingga 3.000 yen atau sekitar Rp 140 ribu hingga Rp 420 ribu per orang. Cukup mahal ya. Gimana kalau kita bikin sendiri? Yuk simak resepnya!
Nah, Kali ini kita akan bedah resep membuat Gyutan khas Menya Melbourne ala William Gozali.
Bahan
Saus
Bahan untuk telur orak-arik
Cara masak
Ini adalah Gyutan khas Menya Melbourne, berbeda dengan Gyutan khas Jepang yang dipanggang. Tapi, nggak kalah enaknya, lho! Selamat mencoba!