Akibat Konflik Rusia Ukraina, Penjualan Smartphone di Seluruh Dunia Menurun

Reporter : Andrawira Diwiyoga
Rabu, 20 April 2022 16:02
Akibat Konflik Rusia Ukraina, Penjualan Smartphone di Seluruh Dunia Menurun
Sebelumnya sudah ada covid-19, kini problem-nya adalah perang Rusia Ukraina.

Smartphone telah menjadi salah satu kebutuhan pokok setiap orang dalam beraktivitas. Mulai dari bekerja, pesan makanan, hingga sekolah sekalipun, semua bisa dilakukan dengan smartphone.

Maka dari itu, jangan heran jika penjualan smartphone setiap tahunnya terus meningkat. Namun, kali ini penjualan smartphone sedang menurun.

Penjualan smartphone di kuartal pertama (Q1) 2022 mengalami penurunan.

1 dari 5 halaman

Pada Q1 2022 ini, pengiriman atau penjualan smartphone di seluruh dunia mengalami penurunan. bahkan, angkanya mencapai 11 persen.

Dikutip dari Canalys, adapun dalam peringkat, Samsung berada di posisi atas dengan pangsa pasar mencapai 24 persen. Disusul posisi kedua yaitu Apple dengan seri terbarunya, iPhone 13, dengan pangsa pasar mencapai 18 persen.

Ilustrasi Smartphone

2 dari 5 halaman

" Meskipun ketidakpastian membayangi di pasar global, vendor terkemuka mempercepat pertumbuhan mereka dengan memperluas portofolio perangkat untuk tahun 2022,” ucap analis dari Canalys, Sanyam Chaurasia.

Sanyam juga menambahkan bahwa hadirnya iPhone 13 di akhir tahun 2021 kemarin menolong Apple dalam penjualan. Meskipun begitu, di Q1 2022, Samsung yang merajai.

3 dari 5 halaman

Ada beberapa hal yang membuat penjualan smartphone di Q1 2022 tampak lesu. Salah satunya adalah karena konfil yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Selain itu, varian baru dari covid-19 yaitu Omicron, juga menjadi penyebab lesunya penjualan smartphone di awal tahun 2022 ini.

4 dari 5 halaman

Namun meskipun di Q1 2022 sedang lesu, ada kabar baik yang muncul, terutama di masalah komponen atau bahan baku.

" Kabar baiknya adalah bahwa kekurangan komponen yang menyakitkan mungkin membaik lebih cepat dari yang diharapkan, yang tentunya akan membantu meringankan tekanan biaya,” lanjut analis Canalys tersebut.

Ilustrasi Smartphone

Beri Komentar