© Shutterstock.com
Salah satu hal yang jadi concern utama banyak pengguna laptop adalah ancaman serangan malware, virus, atau perangkat berbahaya lainnya. Hal ini dapat sangat merusak perangkat laptop maupun PC kamu jika berhasil masuk. Itulah mengapa banyak orang melengkapi laptopnya dengan antivirus.
Namun, kekhawatiran umum yang mengganggu pikiran sebagian orang adalah apakah perangkat antivirus bikin lemot kinerja laptop atau PC mereka. Beberapa sumber menjelaskan kalau banyak orang merasa laptopnya menjadi lemot saat diinstal antivirus.
Nah, sebenarnya jawabannya tergantung pada antivirus yang kamu gunakan di laptop kamu. Namun, artikel ini akan membantu menjelaskan secara lengkap tentang masalah antivirus bikin lemot ini. Biar kamu makin paham apa hubungan antivirus dan kinerja laptop, simak ya!
Pertama-tama, kamu harus tahu dan paham dulu nih apa itu perangkat lunak (software) antivirus. Singkatnya, antivirus atau anti malware bisa dibilang sebuah program khusus yang dirancang untuk melindungi laptop kamu dari serangan yang berbahaya.
Dilansir dari Verizon, antivirus memang didesain untuk mencegah, memindai, mendeteksi, dan menghapus virus dari laptop. Sebagian besar software antivirus bekerja secara otomatis di latar belakang untuk memberikan perlindungan real-time terhadap serangan virus maupun malware.
Dengan adanya antivirus, laptop kamu bakalan terlindungi segala macam file berbahaya. Apalagi, kalau kamu sering buka situs-situs, melakukan download file foto dan video, atau sekedar mengisi formulir. Antivirus lah yang bertugas buat melakukan scan pada file-file yang masuk ke laptop kamu.
Nah, setelah kamu tau apa itu antivirus, selanjutnya adalah penjelasan tentang gimana cara kerja antivirus di laptop kamu. Sebagai sebuah software, ternyata antivirus tuh butuh banyak sumber daya dalam melakukan tugas perlindungannya.
Inilah yang kemudian menjadi dilema bagi sebagian orang yang mengkhawatirkan pengaruh antivirus ke dalam kinerja sistem laptop. Itulah mengapa muncul pertanyaan apakah antivirus bikin lemot laptop atau tidak. Berikut adalah cara kerja antivirus.
Nah, sebagian besar antivirus itu bekerja secara real time. Berdasarkan Science Direct, perlindungan real-time dilakukan saat kamu menggunakan laptop kapan saja. Kamu nggak perlu nunggu, karena antivirus biasanya bakalan melakukan scan secara otomatis.
Karena antivirus bekerja secara real-time, seringkali antivirus menjalankan proses kerja latar belakang untuk memastikan laptop kamu aman setiap saat. Jadi kamu nggak perlu menyalakan atau mematikan, karena antivirus akan bekerja secara otomatis di latar belakang perangkat kamu.
Untuk bisa maksimal, program antivirus memerlukan pembaruan rutin agar terus up-to-date dengan virus atau malware terbaru. Beberapa antivirus punya fitur pembaruan otomatis, sebagian juga bisa dilakukan secara manual.
Balik ke pertanyaan awal apakah antivirus bikin lemot laptop atau PC yang kamu gunakan? Jawaban ya dan dipengaruhi antivirus apa yang kamu gunakan.
Karena antivirus pada dasarnya adalah sebuah program, ketika kamu menginstall ke laptop maka dia bakal memenuhi beberapa ruang di memori kamu. Kalau kamu pakai antivirus yang berukuran terlalu besar, itu bakal cenderung menghabiskan ruang memori kamu. Memori yang penuh akan berdampak langsung pada kecepatan kinerja laptop.
Selain itu, kalau kamu merasa setelah menginstall antivirus laptop kamu malah lemot, bisa jadi karena antivirus bekerja di latar belakang. Segala program yang bekerja di latar belakang otomatis akan memunculkan file cache. Apabila file cache menumpuk terlalu banyak, maka wajar jika laptop kamu menjadi lemot saat digunakan.
Kamu mungkin nggak menyadari seberapa besar antivirus kamu bekerja di latar belakang. Sehingga pas kamu lagi ngegame atau ngedit video berat dengan antivirus yang terus-menerus bekerja di latar belakang, kamu mungkin akan merasakan perlambatan kinerja laptop kamu.
Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh perangkat yang kamu gunakan. Bagi laptop kelas atas yang punya memori besar dan prosesor super canggih, mungkin lemot karena antivirus tidak akan begitu terasa. Tapi, jika laptop kamu sudah usang atau kelas bawah mungkin lebih akan terasa.
Jadi, terjawab ya Diazens. Sebagai program, antivirus sudah pasti akan mempengaruhi kinerja prosesor kamu. Antivirus butuh sumber daya laptop untuk menjalankan kinerjanya dengan maksimal. Wajar beberapa orang menganggap kalau antivirus bikin lemot laptop yang mereka gunakan.
Kalau kamu khawatir antivirus bikin lemot laptop kamu, ada beberapa cara preventif yang bisa menyeimbangkan perlindungan efektif antivirus dan kinerja laptop kamu.
Berikut beberapa tips dari Diadona bagaimana cara meminimalisir dampak lemot dari antivirus:
Beberapa laptop sudah memiliki antivirus bawaan yang memang dirancang khusus untuk model laptop kamu. Sebenarnya antivirus bawaan adalah opsi terbaik buat laptop kamu, karena dari developer yang original.
Namun, kalau kamu merasa kurang dengan antivirus, kamu bisa mendownload antivirus merk lain. Pastikan bahwa antivirus tersebut ringan dan nggak bikin lemot. Dilansir dari WinPoin, salah satu antivirus paling ringan untuk Windows adalah Ahnlab V3 Interner Security.
Tips selanjutnya untuk mencegah antivirus bikin lemot laptop kamu adalah dengan menjadwalkan pemindaian rutin. Kamu bisa menjadwal kapan antivirus perlu melakukan scan, khususnya saat kamu tidak menggunakan laptop secara intens. Hal ini untuk mencegah laptop kamu bekerja terlalu keras dan menjadi lemot.
Tips terakhir yaitu perbarui sistem laptop dan software antivirus kamu secara rutin. Memperbarui sistem akan menghapus bug dan error baik di laptop maupun software antivirus yang kamu gunakan. Hal ini akan meningkatkan performa laptop serta antivirus kamu.
Sekian ulasan terkait pertanyaan apakah antivirus bikin lemot laptop atau tidak. Semoga menjawab pertanyaan dan keresahan kamu ya, Diazens.
Penulis: Starky
