© Google.com
Laman utama mesin pencarian Google menampilkan salah satu komedian, penyanyi, penulis lagu, sutradara sekaligus peroduser film yaitu Benyamin Sueb. Karakter Benyamin sueb menjadi ikon Google Doodle hari ini.
Google Doodle menampilkan Benyamin Sueb yang muncul di huruf G dengan mengenakana peci dan sarung yang melingkar di lehernya. Doodle tersebut juga menampilkan hal-hal yang dekat dengan Benyamin Sueb seperti gulungan film dan ondel-ondel.
Selain sosok Benyamin yang khas tersebut, Google Doodle juga menampilan kompor meledug pada huruf O. Kompor meledug ini sendiri adalah salah satu lagu hits yang diciptakan oleh beliau.
Berdasarkan penjelasan dari laman Google Doodle, doodle Benyamin Sueb ini yang mengilustrasikan adalah juga seniman asala Indonesia, Isa Indra Permana.
Tepat di hari ini pada dua tahun yang lalu, Taman Benyamin Sueb diresmikan sebagai pusat budaya yang yang didedikasikan untuk menjunjung tinggi warisan budaya Betawi yang menjadi dedikasi Benyamin semasa hidupnya.
Dedikasi Benyamin sueb dalam melestarikan kebudayaan Betawi memang sudah tidak diragukan lagi. Pria kelahiran 5 Maret 1939 itu sudah memulai karyanya di tahun 50-an sebagai anggota dari grup band Melody Boys.
Melalui medium musik tersebut, Benyamin mulai menyentuh kebudayaan Betawi dengan mulai mengandalkan idiom musik Betawi yang lebih tradisional untuk menulis lagu-lagu hitsnya, seperti Nonton Bioskop dan Hujan Grimis.
Tak hanya itu, Benyamin Sueb juga membantu merevitalisasi gaya gambang kromong melalui lagu-lagu kesayangan seperti Ondel-Ondel.
Pada tahun 70-an, Benyamin mulai terjun ke dunia film. Dengan gaya komedi khas betawi, Benyamin mendapat banyak pujian karena aksinya yang nyentrik dan menghibur.
Perannya di dalam film Intan Berduri (1972) dan Si Doel Anak Modern (1976), sukses membuatnya mendapatkan penghargaan Aktor Terbaik pada Festival Piala Citra.
Pada tahun 90-an, Benyamin mendirikan sebuah Radio bernama Radio Ben. Ini adalah satu-satunya radio di Indonesia yang didedikasikan untuk warga Betawi.
Bahkan sampai saat ini pun radio tersebut masih memutar lagu-lagu benyamin sueb yang memang tidak termakan zaman tersebut. Semoga, Indonesia akan memiliki Benyamin Sueb lain yang baru agar kesenian lokal senantiasa terawat dengan baik.