Disebut Bakal Kembali Populer, Ini Penyebab Friendster Tutup pada 2015 Lalu

Reporter : Aditia Lestari
Jumat, 26 Januari 2024 21:32
Disebut Bakal Kembali Populer, Ini Penyebab Friendster Tutup pada 2015 Lalu
Dulu tak mampu bersaing dengan sosmed lainnya, kini Friendster siap saingi META?

Friendster, salah satu jejaring sosial (sosmed) paling populer di Indonesia pada awal tahun 2000-an, kembali hadir pada tahun 2024. Comeback Friendster ini tentu menarik perhatian banyak orang, terutama para penggunanya di masa lalu.

Tak sedikit yang mengenang sosial media paling populer pada masanya ini. Friendster adalah salah satu media sosial pertama yang populer di dunia, termasuk di Indonesia. Media sosial ini didirikan pada tahun 2002 oleh Jonathan Abrams dan pada awalnya hanya dapat diakses oleh pengguna di Amerika Serikat.

Namun, Friendster kemudian berkembang pesat dan menjadi salah satu media sosial paling populer di dunia, dengan jumlah pengguna mencapai 115 juta pada tahun 2008.

Namun, kejayaan Friendster tidak bertahan lama. Pada tahun 2004, Facebook muncul dan mulai mendominasi pasar media sosial. Friendster pun mulai kehilangan penggunanya, dan akhirnya ditutup pada tahun 2015.

1 dari 4 halaman

Keberhasilan Friendster di Indonesia

Penyebab Friendster Tutup pada 2015

Friendster sangat populer di Indonesia pada awal tahun 2000-an. Pada tahun 2006, Friendster memiliki lebih dari 20 juta pengguna aktif di Indonesia.

Popularitas Friendster di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Fitur yang lengkap: Friendster menawarkan berbagai fitur yang menarik bagi pengguna Indonesia, seperti permainan sosial, grup, dan komunitas.
  • Bahasa Indonesia: Friendster tersedia dalam bahasa Indonesia, sehingga memudahkan pengguna Indonesia untuk menggunakannya.
  • Promosi yang gencar: Friendster mempromosikan situsnya secara gencar di Indonesia, termasuk melalui iklan televisi dan radio.

2 dari 4 halaman

Penurunan popularitas Friendster

Penyebab Friendster Tutup pada 2015

Popularitas Friendster mulai menurun pada tahun 2006, dengan munculnya situs jejaring sosial lain yang lebih populer, seperti Facebook dan Twitter.

Facebook dan Twitter menawarkan berbagai fitur yang lebih menarik bagi pengguna, seperti Timeline, News Feed, dan Tweet. Selain itu, Facebook dan Twitter juga lebih mudah digunakan dan diakses.

Penurunan popularitas Friendster juga disebabkan oleh beberapa faktor lainnya, antara lain:

Kesalahan manajemen: Friendster mengalami beberapa kesalahan manajemen, seperti perubahan desain situs yang tidak disukai pengguna.

Persaingan dari situs jejaring sosial lain: Friendster harus bersaing dengan berbagai situs jejaring sosial lain yang lebih populer, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

3 dari 4 halaman

Alasan Friendster Ditutup

Penyebab Friendster Tutup pada 2015

Ada beberapa alasan yang menyebabkan Friendster ditutup pada tahun 2015. Salah satu alasan utama adalah karena platform ini tidak mampu bersaing dengan Facebook. Facebook menawarkan berbagai fitur yang lebih menarik dan inovatif, seperti dinding, grup, dan aplikasi. Selain itu, Facebook juga memiliki algoritma yang lebih baik dalam mempersonalisasi konten untuk penggunanya.

Selain itu, Friendster juga mengalami beberapa masalah internal yang menyebabkan penurunan popularitasnya. Salah satu masalah tersebut adalah karena platform ini sering mengalami gangguan teknis. Masalah ini membuat pengguna merasa tidak puas dan akhirnya beralih ke platform lain.

Alasan lain yang menyebabkan Friendster ditutup adalah karena platform ini tidak mampu beradaptasi dengan perubahan tren di dunia media sosial. Pada awal tahun 2010-an, media sosial mulai berfokus pada konten video dan foto. Namun, Friendster tidak mampu mengikuti tren ini. Platform ini masih fokus pada konten teks dan gambar statis.

Pada akhirnya, Friendster ditutup karena tidak mampu bersaing dengan platform media sosial lain yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan pengguna. Platform ini menjadi salah satu contoh kegagalan dalam industri media sosial.

4 dari 4 halaman

Bakal Comeback Lagi di Tahun 2024

Penyebab Friendster Tutup pada 2015

Kembali hadir pada tahun 2024. Comeback Friendster ini tentu menarik perhatian banyak orang, terutama para penggunanya di masa lalu.

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi comeback Friendster. Pertama, nostalgia. Friendster merupakan salah satu sosmed pertama yang populer di Indonesia. Banyak penggunanya yang memiliki kenangan indah dengan Friendster, seperti bertemu teman baru, menjalin hubungan, dan berbagi informasi.

Kedua, kebutuhan akan sosmed yang lebih privat. Beberapa sosmed populer saat ini, seperti Facebook dan Instagram, memiliki sistem algoritma yang membuat penggunanya merasa dipertontonkan. Banyak pengguna yang merasa tidak nyaman dengan hal ini, sehingga mereka mencari sosmed yang lebih privat.

Ketiga, tren nostalgia yang sedang berkembang. Tren nostalgia membuat banyak orang kembali menyukai hal-hal yang pernah populer di masa lalu. Hal ini juga yang mendorong comeback Friendster.

Friendster hadir dengan tampilan yang baru dan fitur-fitur yang lebih modern. Namun, Friendster tetap mempertahankan fitur-fitur klasiknya, seperti Friendster Shout dan Friendster Top Friends.

Comeback Friendster disambut baik oleh banyak pengguna. Dalam waktu singkat, Friendster berhasil menarik kembali jutaan penggunanya. Hal ini menunjukkan bahwa Friendster masih memiliki daya tarik tersendiri bagi pengguna Indonesia.

 

Beri Komentar