© Unsplash.com/Markus Spiske
Google akhir-akhir ini memang sedang gencar-gencarnya melakukan pembersiahn di Play Store. Puluhan aplikasi mengandung malware pun berhasil Google hapus dari Play Store.
Google pun kini telah menemukan kembali beberapa aplikasi yang memiliki malware di dalamnya. Aplikasi yang baru saja ditemukan mengandung malware ini berjumlah enam aplikasi.
Jenis malware yang berada dalam aplikasi-aplikasi tersebut adalah Joker.
Joker sendiri adalah bot jahat yang dikategorikan sebagai Fleeceware. Akitivitas malware satu ini yaitu mensimulasi klik dan gangguan SMS di perangkat pengguna untuk berlangganan ke konten atau layanan yang tidak diinginkan.
Tentu saja semua itu dilakukan tanpa sepengetahuan dan persetujuan penggunanya. Malware Joker menggunakan kode seminimal mungkin yang membuat jejaknya sangat sedikit dan sulit untuk dideteksi.
Dikutp dari Business Insider India, keenam aplikasi yang memiliki malware Joker di dalamnya yaitu: Convenient Scanner 2, Safety AppLock, Push Message-Texting & SMS, Emoji Wallpaper, Seperate Doc Scanner, dan Fingertips GameBox.
" Aplikasi-aplikasi yang terinfeksi malware kini sudah dihapus dari Google Play Store, tetapi masih terpasang di smartphone milik penggunanya," ucap pihak firma kemanan Pradeo.
Di tahun 2019, malware Joker terindikasi menginfeksi ribuan aplikasi. Maka dari itu, para pengguna smartphone yang masih memiliki aplikasi-aplikasi diatas segera menghapusnya.
" Pengguna disarankan segera menghapus ke-6 aplikasi di atas dari perangkat, untuk menghindari aktivitas curang yang tidak diinginkan," tulis pihak Pradeo.
Sejak tahun 2017, Google telah menghapus lebih dari 1.700 aplikasi yang telah disusupi malware Joker. Di bulan Juni 2020, perusahaan keamanan siver Check Point menemukan adanya varian terbaru dari malware Joker yang bernama Joker Dropper dan spyware Premium Dialer di Google Play.
Dengan cara bersembunyi di aplikasi resmi, versi update dari malware Joker ini mampu men-download malware tambahan ke perangkat dan berusaha untuk berlangganan ke layanan premium tanpa diketahui pengguna.
Joker juga menjadi salah satu malware yang persisten di Android, pasalnya malware ini kerap menemukan cara agar bisa masuk ke toko aplikasi resmi Google.
Hanya dengan mengubah kodenya sedikit secara perlahan-lahan, malware ini berhasil menyusupi aplikasi dan kembali masuk ke Google Play Store.
Wah ngeri juga ya malware satu ini. Udah gitu namanya musuhnya Batman lagi.