© Unsplash.com/Erik McClean
Menonton televisi merupakan suatu kegiatan santai yang bisa juga edukatif. Apalagi di masa pandemi seperti ini, semua orang akan diam di rumah sambil menonton TV.
Dulu, jika kamu ingin mengganti channel, kamu harus mendekat ke TV dan menekan tombol ganti. Sekarang, kamu tinggal memencet tombol di remote TV, maka channel-nya akan berganti secara otomatis.
Remote TV memang membuat banyak kerjaan di semua lini menjadi gampang. Karena dengan adanya remote, semua kerjaan bisa dilakukan dalam jarak jauh.
Namun, bagaimana kalau remote TV kamu rusak? Apakah bakal kamu bongkar atau membawanya ke tampat servis?
Nyatanya, pasti hal pertama yang kamu lakukan adalah menepuk remote tersebut. Selain ditepuk, kamu juga sering memutar-mutar baterai yang ada di dalamnya.
Efektif? Remote TV langsung berfungsi kembali lho.
Kok bisa ya? Ternyata ada penjelasan ilmiah dari hal simple seperti itu lho.
Remote TV menggunakan baterai agar berfungsi. Otomatis baterai tersebut akan berada di dalam remote tv dalam waktu yang lama.
Karena tertutup, terciptalah lapisan oksida antara terminal pegas pada remote TV dan konektor di baterai itu sendiri. Lapisan oksida tersebut memiliki sifat penahan yang tinggi dan dapat menghalangi arus listrik dari baterai saat melewati terminal pegas.
Maka dari itu, arus dari baterai terpengaruh lalu menurun dan menyebabkan remote TV jadi tidak berfungsi.
Jadi, ketika kita menepuk atau memutar-mutar baterai yang ada di dalam remote TV, secara tidak sengaja kita telah membetulkan konektor baterai pada posisi semula dan membuat baterai mengalirkan listriknya lagi.
Secara ilmiah, cara unik membetulkan remote TV ini disebut dengan Percussive. Tidak hanya Remote TV, cara ini juga bisa dilakukan kepada alat elektronik lainnya lho.
Jadi, cara yang sering kamu lakukan itu ada namanya lho, tidak asal menggebrak atau menepuk remote TV.
