© Shutterstock.com/AlessandroBiascioli
Di zaman serba teknologi seperti ini, internet sudah menjadi kebutuhan pokok dalam hal mencari informasi. Semakin kesini, media cetak pun semakin terpinggirkan.
Media sosial sudah menjadi barang lama dalam hal penyebaran informasi yang cepat. Karena hampir semua orang memiliki akun media sosial, tidak heran jika platform satu ini sering digunakan untuk mencari informasi.
Dan ternyata, fakta menunjukkan bahwa Instagram dan Youtube menjadi sumber informasi untuk kaum milenial saat ini.
Dikutip dari Detik, generasi milenial Z saat ini cenderung menggunakan Instagram dan Youtube dalam mencari informasi. Hal ini diketahui dari survei yang dilakukan oleh Maverick Indonesia.
Mereka melakukan survei tentang pola konsumsi berita untuk anak muda saat ini. Survei pun dilakukan kepada 453 responden berusia 18-32 tahun di Jabodetabek dan Bandung.
Dari survei yang ditemukan mengatakan bahwa Instagram menjadi sumber informasi bagi 89 persen responden. 77 persen responden menggunakan Youtube untuk mencari berita atauy informasi. Sedangkan 54 persen responden menggunakan news agregator LINE Today, terutaman mereka yang berusia di bawah 23 tahun.
" Kami melakukan riset ini pada September-Oktober lalu untuk tahu pola konsumsi berita Generasi Y dan Z. Generasi muda akan menjadi konsumen utama di masa depan," ucap Felicia Nugroho, Direktur Monitoring and Analytics Maverick Indonesia.
Karen Kusnadi, Manager Analytics Maverick Indonesia mengatakan bahwa fitur swipe up dari Instagram serta feed caption pada Youtube menjadi pola yang disukai. Selain itu, kecepatan dan kredibilitas berita menjadi pertimbangan generasi milenial memilih portal berita mainstream.
" Tapi ada perubahan ekosistem informasi untuk Generasi Y-Z, karena mereka mencari berita dari media sosial," ucap Karen.
Perlu dipahami juga bahwa generasi milenial hidup dalam gelembung informasiyang berbeda dengan generasi sebelumnya. Publisher apapun dalam membuat konten harus memahami mereka, membuat konten yang relevan, lalu diamplifikasi dengan media sosial.
" Mereka suka yang formatnya pendek dan banyak visual. Untuk konten yang panjang atau indepth, selama gaya bahasanya bisa menyesuaikan, ada visual dan video, audiens tetap akan baca itu," lanjut Karen.
Karen juga menambahkan kalau kini TV telah menjadi sumber hiburan, bukan lagi sumber berita. Podcast dan TikTok menjadi platform yang menjanjikan di masa depan.
" Generasi Y dan Z itu juga lebih kritis karena mereka dapat informasi dari berbagai perspektif. Beda dengan generasi X dan Baby Boomer yang hidup dalam informasi tunggal sehingga paling gampang terkena hoax," lanjutnya.
" Bikin konten harus menarget audiens sesuai dengan platformnya. Kalau pakai TikTok artinya audiens belasan tahun, tapi kalau umurnya dia atas itu ya pakai platform lain," sarannya
Jadi, kamu hampir tiap hari kan buka Instagram atau Youtube buat cari informasi?