© Unsplash.com/Claudio Schwarz
Di era teknologi seperti sekarang ini, data pribadi merupakan suatu privasi yang harus dijaga sebaik mungkin. Karena kalau sampai data pribadi bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab, maka bisa disalahgunakan.
Ternyata, ada beberapa aplikasi yang dengan sengaja membagikan informasi atau data penggunanya ke pihak ketiga. Banyak dari aplikasi tersebut merupakan media sosial.
Aplikasi yang paling banyak membagikan data penggunanya ke pihak ketiga adalah Instagram.
Dikutip dari Forbes, Instagram terungkap bagikan data para penggunanya lebih banyak dari aplikasi lain yang ada di App Store. Hal ini diketahui dari sebuah studi terbaru yang mengungkap deretan aplikasi yang banyak bagi data ke pihak ketiga.
Studi ini dilakukan oleh perusahaan keamanan penyimpanan cloud bernama pCloud berdasarkan pada fitur label privasi Apple pada App Store. pCloud menganalisis " Data used to Track You" , " Third Party Advertising" , dan " Developer's Advertising or Marketing."
Hasilnya, pCloud menemukan bahwa Instagram membagikan 79 persen data para penggunanya yang mereka miliki kepada pihak ketiga. Data yang dibagikan Instagram ke pihak ketiga yaitu antara lain data pembelian, lokasi, informasi kontak, daftar kontak, konten pengguna, riwayat pencarian dan penelusuran, pengenal, data penggunaan, diagnostik, dan informasi finansial.
Di tempat kedua ada induknya Instagram, Facebook, yang membagikan 57 persen data yang mereka miliki dari pengguna ke pihak ketiga. Lalu, ada LinkedIn dan Uber Eats yang membagikan 50 persen data pengguna kepada pihak ketiga.
" Meski terkadang aplikasi perlu memberikan data tertentu kepada pihak ketiga untuk membantu mereka menyediakan layanan, sejumlah besar aplikasi sebenarnya melakukan hal itu untuk keuntungan sendiri, bukan untuk pengguna," ucap Digital Marketing Manager di pCloud, Ivan Dimitrov.
Dimitrov lebih lanjut mengatakan, mengambil keuntungan dari membagikan informasi pribadi merupakan hal yang sedang berkembang dalam praktik online modern. Walaupun begitu, Dimitrov juga mengatakan bahwa pihak aplikasi juga menggunakan data yanhg mereka kumpulkan untuk menjual produk mereka sendiri.
Dalam hal ini, Instagram menjadi pelanggar terburuk bersama dengan Facebook. Keduanya menggunakan 86 persen data yang telah mereka kumpulkan untuk menjual produk mereka sendiri.
Sementara itu, Skype, Microsoft Teams, Google Classroom, Telegram, Clubhouse, Netflix, dan Signal sama sekali tidak mengumpulkan data untuk iklan atau pun untuk pihak ketiga. Dalam aplikasi media sosial, Bigo Live dan Likee termasuk di antara 20 aplikasi teraman untuk digunakan. Dua aplikasi tersebut hanya mengumpulkan 2 persen data pribadi dari pengguna.
" Raksasa media sosial seperti Instagram dan Facebook berupaya mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari pengguna ketimbang memprioritaskan menjaga privasi pengguna," ucap Dimitrov. Dimitrov juga mengingatkan kepada para pengguna agar para pengguna aplikasi untuk menyadari informasi apa saja yang akan dibagikan kepada platform.
Di bawah ini adalah daftar aplikasi yang paling banyak membagikan data penggunanya ke pihak ketiga menurut studi dari pCloud:
1. Instagram: 79 persen
2. Facebook: 57 persen
3. LinkedIn: 50 persen
4. Uber Eats: 50 persen
5. Trainline: 50 persen
6. YouTube: 43 persen
7. YouTube Music: 43 persen
8. Deliveroo: 36 p[ersen
9. Duolingo: 36 persen
10. eBay: 36 persen
Kalau gitu, gak ada aplikasi yang aman dong?