© 2021 Techcrunch.com
Bigo Live adalah aplikasi siaran langsung secara gratis dan bisa ditujukan kepada teman atau orang asing, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja dan terhubungan dengan siapa saja. Livestreamer atau pengunanya bisa menerima komentar langsung dari pengguna lain trus juga bisa mencari pengguna terdekat.
Bigo Live adalah aplikasi yang berbasis di Singapura. Nggak cuman buat live streaming, tapi penguna juga dapat melakukan obrolan video ataupanggilan video dengan pengguna lain. Mereka juga bisa melakukan streaming langsung game mereka atau memamerkan ketrampilan bermain game kepada pengguna lain.
Bigo Live pertama kali diluncurkan sejak bulan Maret 2016 dan jadi salah satu sosial media yang populer di Indonesia. Apakah banyak teman-temanmu yang menggunakan aplikasi ini dan kamu ingin tahu lebih lanjut? Nah ngak salah lagi, cari tahu lewat artikel berikut ini ya!
Cuman bermodalkan ponsel dan jaringan intenet, kamu bisa langsung melakukan live streaming dengan aplikasi Bigo Live. Ikuti langkah berikut ini ya!
Nggak cuman bisa streaming lho, Bigo Live adalah aplikasi yang memungkinkan kamu buat mendapatkan uang. Gimana caranya?
Yakni dengan melakukan live broadcaster yang diikuti banyak penonton. kalau penonton memberikan gift atau hadiah, maka gift tersebut bisa diakumulasikan dalam bentuk Diamond. Nah terus kalau diamond tersebut udah kekumpul sebanyak 6.700, kamu bisa menguangkannya dengan nomimal sekitar Rp. 2 juta. Wah, lumayan banget kan?
Aplikasi Bigo Live yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan live streaming dan bisa ditontonton banyak orang memberikan celah bagi pengguna untuk melakukan pelanggaran, salah satunya adalah tentang hak cipta. Beberapa diantaranya yakni tindak pelanggaran hak cipta dengan melakukan siaran langsung selama pertunjukan film dan mempertontonkan film tersebut kepada penonton live streaming akun mereka.
Ini merupakan kasus pembajakan film via Bigo Live dan pelanggaran hukum. Beberapa pelakunyaberhasil diamankan dan dimintai pertanggung jawaban.
Diantara kasus pelanggaran hak cipta via Bigo Live adalah:
Seorang mahasiswa yang diketahui bernama Lina melakukan steraming Bigo Live dan menayangkan film 'Me vs Momi' yang sedang ditontonnya di bioskop. Perbuatan Lina tersebut telah melanggar Undang-undang No 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta juga melanggar Undang-undang No 11 Tahun 2008 Tentang Infomasi dan Transaksi Elektronika karena telah menyalahgunakan aplikasi tersebut.
Kasus serupa juga menimpa film Warkop DKI Reborn yang diproduksi oleh Falcon Picture. Dalam penayangan di aplikasi streaming Bigo Live, terhitung film tersebut telah ditonton sebanyak 300 ribu orang. Jumlah tersebut mencapai hampir separuh penjualan tiket selama dua hari pertama tayang yang memcapai 670 ribu penonton. Akibatnya, Falcon menderita kerugian material dalam jumlah yang fantastis.
Atas kejadian tersebut, pelaku pembajakan film terancam pidana sesuai dengan Pasal 32 ayat 1 dan 2 Jo Pasal 48 ayat 1 dan 2 Undang-undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronika (ITE) serta Pasal 9 Jo Pasal 113 ayat 3 dan 4 Undang-undang No 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
Dikutip dari CNN, popularitas Bigo Live yan melejit salahs tunya berkat monetisasi interkasi antarpenggunanya. Makanya para pemilik akun jadi berlomba-lomba buat memberikan konten yang menarik penonton dan mengundang gift. Nah, salah satunya yang paling banyak ditonton adalah konten berbau pornografi.
Gara-gara itu, Bigo Live sempat kena semprit Kominfo. Akhirnya di tahun 2019 lalu dilakukan penanda tanganan MoU tentang penanganan konten pornografi secara bersama-sama oleh pihak aplikasi dengan Kominfo.
Sama hanya dengan sosial media lainnya, Bigo Live adalah aplikasi yang sebenarnya dibuat dengan tujuan yang baik. Hanya saja beberapa pengguna memilih untuk menggunakan aplikasi ini untuk berbagai pelanggaran, makanya Kominfo meminta pihak penyedia aplikasi sendiri untuk ikut andil memberantas akun-akun dengan tujuan tersebut. Bila kamu juga terdaftar sebagai pengguna Bigo Live, gunakan aplikasi ini dengan cerdas dan bijak ya!