© Shutterstock.com/Thomas Andreas
Teknologi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi bagi setiap manusia di dunia ini. Teknologi dapat membantu banyak orang dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
Mulai dari untuk bekerja, transportasi, hingga memesan makanan sekalipun, semuanya dapat dilakukan oleh teknologi. Di zaman serba digital seperti saat ini, teknologi memang memiliki sisi menguntungkan bagfi manusia.
Namun, walaupun begitu, teknologi juga punya dampak buruk yang muncul tanpa disengaja. Hal-hal buruk tersebut dapat kita rasakan baik uty secara langsung maupun tidak.
Dikutip dari Listverse, berikut ini adsalah lima hal negatif dari teknologi yang munculnya tanpa disengaja.
Mobil otomatis akan menjadi kendaraan transportasi unggulan di masa depan. Berbagai perusahaan teknologi seperti Google maupun Tesla telah melakukan banyak uji coba untuk menciptakan mobil otomatis ini.
Namun, alasan kenapa mobil otomatis masih belum diperjualbelikan karena keamanannya masih belum terjamin dan masalah etika berlalu lintasnya.
Selama uji coba dilakukan, mobil otomatis selalu mengalami kegagalan dan ujung-ujungnya mengalami kecelakaan. Padahal, mobil otomatis diharapkan menjadi solusi mengatasi kemacetan di masa depan.
Dari sektor energi, pembangkit listrik tenaga surya dan angin diharapkan jadi solusi bersih mendapatkan energi. Walaupun sumber energi ini lebih baik dari batu bara, namun membahayakan bagi satwa liar.
Sebuah riset mengatakan banyak satwa liar yang terbunuh karena pusat pembangkit listrik tenaga surya dan angin, khususnya satwa burung. Banyak burung yang tidak sengaja hinggap di panel surya lalu terpanggang karena dikira danau, sedangkan baling-baling pembangkit listrik tenaga angin tidak sengaja membunuh banyak burung yang melewatinya.
Teknologi VR merupakan sebuah terobosan baru di dunia game. Kini, banyak konsol game yang menerapkan teknologi VR pada produk mereka.
Namun, masalah psikologis menghantui teknologi VR ini. Banyak para pengguna VR yang acuh terhadap kesehatan diri mereka sendiri. Sudah banyak terjadi kasus di mana pengguna sudah sulit memahami perbedaan antara game dan kehidupan nyata karena teknologi VR ini.
Internet menjadi salah satu bagian teknologi yang digunakan semua orang saat ini. Hampir semua informasi dapat kita akses dari media sosial ataupun search engine. namun, internet juga memiliki dampak buruk juga terhadap kita.
Hal buruk tersebut yaitu echo chamber atau ruang gema. Jika kita mencari hal yang kita suka di internet, maka internet akan menyajikan hal-hal yang kita sukai saja. Hal ini akan membuat kita tidak pernah disajikan dengan informasi yang benar ataupun layak.
Fenomena ini terjadi karena platform media sosial memiliki algoritma yang menyesuaikan aktivitas kita di platform tersebut. Seperti ketika di Youtube kamu suka menonton konten makanan, ribuan konten serupa lainnya akan direkomendasikan secara otomatis. Echo chamber akan jadi negatif jika kita juga memiliki ketertarikan ke hal yang buruk.
3D printer diprediksi bakal jadi sebvuah teknologi yang sangat membantu di masa depan. Walaupun kini akses menggunakannya masih susah, namun tidak lama lagi 3D printer akan dipoduksi massal dan harganya akan lebih terjangkau.
Namun, jejak karbon yang dihasilkan oleh 3D printer yang menjadi masalah utama mesin ini. Memang, emnisi yang dihasilkan sekali penggunaan 3D printer tidak terlalu banyak, kira-kira seperti satu kali merokok atau satu kali penggunaan kompor gas. Namun di sisi output, kebanyakan printer ini menggunakan filamen plastik yang sama sekali tidak biodegradable. Tentu penumpukan sampah akan makin menggila jika gadget ini jadi mainstream.
Hal ini tentu dapat dicegah dengan kemauan perusahaan untuk menggunakan medium yang lebih ramah lingkungan, alih-alih plastik. Jika ini bisa dilakukan sebelum penggunaan 3D printer meluas, dampak tidak akan terlalu besar.
Teknologi memang membantu kita dalam skala besar. Namun, skala besar tersebut juga memiliki sisi negatifnya lho.
