© Shutterstock/Iryna Imago
Sejak awal kemunculannya, ChatGPT telah dipakai oleh lebih 100 juta pengguna. Chatbot ini mampu merespons permintaan dengan cara yang hampir mirip dengan kecerdasan manusia, bahkan mampu menangkap humor dan nuansa percakapan. Meskipun bersaing dengan AI lainnya seperti Google Bard, popularitas chatbot satu ini diperkirakan terus jadi yang paling diminati. Ngomongin soal ChatGPT, siapa pemilik AI satu ini dan bagaimana perjalanannya bisnis artificial intelegent tersebut?
ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI, sebuah perusahaan riset kecerdasan buatan yang didirikan pada tahun 2015 oleh Sam Altman, Elon Musuk, dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya termasuk Peter Theil, Ilya Sutskever, Jessica Livingston, Reid Hoffman, Greg Brockman, Wojciech Zaremba, dan John Schulman.
Sam Altman merupakan sosok pendiri di balik kesuksesan ChatGPT hingga saat ini. Berikut merupakan profil lengkapnya.
Sam Altman adalah salah satu tokoh utama dalam dunia startup, teknologi, dan inovasi. Lahir pada tanggal 22 April 1985 di St. Louis Park, Minnesota, Altman tumbuh menjadi figur yang sangat berpengaruh dalam dunia teknologi modern. Berbagai peran dan kontribusinya telah mengubah lanskap industri dan membantu membangun beberapa perusahaan paling inovatif di dunia.
Altman menunjukkan minatnya pada dunia teknologi sejak usia dini. Dia adalah seorang programmer yang berbakat dan memiliki keinginan yang kuat untuk memahami mekanisme di balik inovasi teknologi. Altman kemudian menghadiri Stanford University tetapi putus kuliah untuk fokus pada pengembangan bisnis startup-nya sendiri.
Pada tahun 2005, Altman mendirikan Loopt, sebuah perusahaan yang memusatkan perhatiannya pada layanan berbasis lokasi. Namun, kesuksesan sejatinya datang ketika Loopt bergabung dengan Y Combinator, sebuah inkubator startup terkemuka di Silicon Valley. Altman kemudian diangkat menjadi presiden Y Combinator pada tahun 2014, membawa inkubator ini ke tingkat baru dengan investasi dan dorongan pada ratusan perusahaan baru yang inovatif.
Pada tahun 2019, Altman ditunjuk sebagai CEO OpenAI, sebuah perusahaan riset kecerdasan buatan yang menjadi sorotan utama dalam pengembangan AI yang aman dan berkelanjutan. Di bawah kepemimpinannya, OpenAI terus memainkan peran penting dalam penelitian AI etis dan pengembangan algoritma cerdas yang memberikan dampak positif pada masyarakat.
Salah satu hal yang membuat Altman menonjol adalah visinya terhadap masa depan teknologi. Dia percaya bahwa kecerdasan buatan (AI) akan menjadi kekuatan yang sangat besar dalam mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Namun, Altman juga memperjuangkan penggunaan teknologi ini dengan bijak, mendorong agar AI dikembangkan dengan etika yang ketat untuk memastikan manfaatnya bagi umat manusia.
Elon Musk juga memiliki keterlibatan dengan beberapa perusahaan yang telah didukung oleh Y Combinator atau memiliki hubungan dengan Altman secara langsung atau tidak langsung. Termasuk pembuatan ChatGPT yang secara tidak langsung terdapat kontribusi Elon Musk sebagai investor sekaligus pengembang.
Begitu pun Sam Altman yang juga ikut menjadi kontributor pengembang SpaceX, perusahaan luar angkasa yang didirikan oleh Musk.
Baik Altman maupun Musk memiliki visi yang besar tentang masa depan teknologi. Altman sangat tertarik pada kecerdasan buatan dan perannya dalam membentuk masa depan, sementara Musk memiliki fokus yang kuat pada transportasi berbasis listrik, eksplorasi luar angkasa, dan upaya memajukan kehidupan manusia dengan teknologi yang lebih maju.