© The Verge
Aplikasi chatting, Signal, menjadi perbincangan banyak orang sebagai pengganti WhatsApp. Hal ini diakibatkan setelah WhatsApp memaksa pengguna menyetujui kebijakan privasinya yang baru.
Melansir dari laman Liputan6, banyak orang yang merasa jika pembaruan kebijakan privasi WhatsApp telah mengikis nilai privasi yang dulu diusung WhatsApp. Satu dari sekian banyak orang yang mengungkapkan hal tersebut adalah Elon Musk.
Use Signal
— Elon Musk (@elonmusk) January 7, 2021
Pemilik Tesla dan SpaceX tersebut melalui akun Twitternya secara tidak langsung mengajak orang-orang untuk menggunakan aplikasi Signal. Bahkan setelah Elon Musk menuliskan cuitan tersebut Signal mengalami peningkatan pengguna sebanyak 38 persen.
Mengutip keterangan dari Mashable, Signal adalah aplikasi perpesanan dan obrolan suara gratis yang berfokus pada privasi. Signal dapat digunakan pada smartphone Apple, Android, dan melalui desktop.
Sama seperti WhatsApp, hanya membutuhkan nomor telepon untuk menggunakan aplikasi ini. Signal adalah aplikasi chatting yang dianggap sebagai standar emas privasi. Maka tak heran jika banyak tokoh dunia yang menyarakankan pindah ke aplikasi ini sejak WhatsApp memulai kebijakan baru pada privasi pengguna.
Signal memiliki banyak fitur yang mendukung terjaganya privasi penggunannya. Yang pertama jelas, Signal menggunakan enkripsi end-to-end untuk semua jenis pesan yang dikirimkan muali dari pesan teks, video, audio, dan gambar.
Fitur lain yang mendukung kenyamanan privasi adalah self-destructing messages (pesan yang terhapus otomatis), screen security (membuat pengguna tidak dapat mengambil screenshot), dan lain sebagainya. Signal juga memiliki tampilan sangat ramah pengguna.
Melansir dari laman Kumparan, Signal dibuat oleh Brian Acton yang bukan lain adalah mantan pendiri WhatsApp. Ia keluar dari WhatsApp yang telah dibeli Facebook karena memiliki masalah dengan CEO Facebook Marc Zuckerberg.
Forbes mengatakan jika ketegangan hubungan di antara keduanya dikarenakan Acton yang tidak setuju dengan Zuckerberg yang menginginkan monetize pada WhatsApp.
Hingga pada tahun 2018 Acton mendonasikan US$50 juta atau sekitar Rp708 miliar untuk membuat Signal Foundation. Hingga kemudian ia juga ikut serta dalam pengembangan aplikasi Signal yang sangat menghargai privasi.
Well, bagaiamana nih menurutmu? Apakah ini waktu yang tepat untuk pindah ke aplikasi Signal atau tetap setia WhatsApp? Atau bahkan ada alternatif palikasi lain?